SELAMAT DATANG

WELCOM TO MY BLOG

Tuesday, 19 April 2011

RAHASIA BESI

Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:
"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)
Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.
Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.
Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.

Hiperplasia

Hiperplasia adalah meningkatnya jumlah sel sehingga murubah ukuran dari organ,contohnya pembesaran dari epithelium sel mamae pada anak remaja putri atau pada ibu hamil.
(Pringgoutomo,2002)

Monday, 18 April 2011

Power Point " PESAWAT SEDERHANA"

Mau Power Point Dari Pesawat Sederhana (IPA)

Download

TEORI BELAJAR SOSIAL BANDURA

Teori belajar social Bandura (1965a, 1965b, 1971, 1977) menguraikan kumpulan ide mengenai cara perilaku dipelajari
dan diubah. Penerapan teori ini hampir pada seluruh perilaku, dengan perhatian khusus pada cara perilaku baru diperoleh
melalui belajar mengamati (observational learning). Teori ini digunakan dengan mudah untuk perkembangan agresi, perilaku
yang ditentukan, ketekunan, belajar loncatan ski, dan reaksi psikologis yang datar pada emosi.
Teori Bandura dengan jelas menggunakan sudut pandang kognitif dalam menguraikan belajar dan perilaku. Melalui
kognitif kita berarti Bandura berasumsi tentang pikiran manusia dan menafsirkan pengalaman mereka. Contoh, Bandura (1977)
membantsah bahwa belajar kompleks hanya dapat terjadi ketika orang sadar dari apa yang dikuatkan. Rangkaian kejadian itu
merupakan perilaku ingin yang diikuti oleh penguatan),” tetapi Bandura akan membantah bahwa penguatan seperti itu tidak akan
memberikan pengaruh yang kuat pada perilaku. Anak-anak pertama- tama harus mengerti hubungan antara perilaku yang benar
dan peristiwa penguatan.
Dalam perbedaan kedudukan Bandura, teori belajar tradisional (seperti Skinner dan Hull) berasumsi tidak menerima
proses kognitif manusia. Agaknya masalah utama untuk mendapatkan perilaku dari manusia supaya dapat dikuatkan . menurut
kedudukan tradisional, penguatan “menguatkan” perilaku, membantu perilaku lebih terjadi seterusnya.
Hal utama dari pendekatan tradisional ini, untuk terjadinya belajar, manusia harus melakukan performa/tampilan utama
dan kemudian diberi hadiah. Menurut teori belajar social, perbuatan melihat saja menggunakan gambaran kognitif dari tindakan ,
secara rinci dasar kognisi dalam proses belajar dapat diringkas dalam 4 tahap yaitu : atensi/perhatian, retensi/mengingat,
reproduksi gerak, dan motivasi.

1. Atensi / Perhatian
Jika reaksi baru yang dipelajari dari melihat/mendengar lainnya, maka hal itu jelas bahwa tingkat memberi perhatian
yang lain akan menjadi yang terpenting.
Lebih mendalam lagi berikut faktor-faktor untuk mendapatkan perhatian : (1) penekanan penting dari perilaku menoonjol
(2) memperoleh perhatian dari ucapan /teguran (3) membagi aktivitas umum dalam bagian –bagian yang wajar jadi
komponen keterampilan dapat menonjol.

2. Retensi
Setiap gambaran perilaku disimpan dalam memori atau tidak, dan dasar untuk penyimpanan merupakan metode yang
digunakan untuk penyandian atau memasukkan respon. Penyandian dalam symbol verbal dipermudah oleh berpikir aktif
orang atau ringkasan secara verbal tindakan yang mereka amati.
Waktu respon yang diamati disandikan, ingatan kesan visual atau symbol verbal dapat berlanjutdengan melatih kembali
secara mental. Dengan begitu, penyandian akan mencoba untuk berpikir giat mengenai tindakan dan memikirkan kembali
penyandian verbal.

3. Reproduksi Gerak
Waktu fakta-fakta dari tindakan baru disandikan dalam memori, mereka harus dirubah kembali dalam tindakan yang
tepat. Rangkaian tindakan baru merupakan symbol pertama pengaturan dan berlatih, semua waktu dibandiungkan dengan
ingatan/memori dari perilaku model. Penyesuaian dibuat dalam rangkaian tindakan baru, dan rangkaian perilaku awal.
Perilaku sebenarnya dicatat oleh orang dan mungkin juga oleh pengamat yang memberikan timbal balik yang benar dari
perilaku suka meniru. Dasar penyesuaian dari timbal balik membuat pengaturan simbolik rangkaian tindakan baru, dan
rangkaian perilaku dimulai lagi.
Teori belajar social memperkenalkan tiga prasyarat utama untuk berhasil dalam proses ini. Pertama, orng harus memiliki
komponen keterampilan. Biasanya rangkaian perilaku model dalam penelitian Bandura buatan dari komponen perilaku yang
sudah diketahui orang. Kedua, orang harus memiliki kapasitas fisik untuk membawa komponen keterampilan dalam
mengkoordinasikan gerakan. Terakhir, hasil yang dicapai dalam koordinasi penampilan/ pertuntukan memerlukan
pergerakan individu yang dengan mudah tampak.

4. Penguatan dan Motivasi
Pokok persoalan dari atensi, retensi, dan reproduksi gerak sebagian besar berhubungan dengan kemampuan orang
untuk meniru perilaku penguatan menjadi relevan. Ketika kita mencoba menstimulus orang untuk menunjukkan
pengetahuan pada perilaku yang benar. Walaupun teori belajar social mengandung penguatan untuk tidak menambah
pengetahuan guna “mengecap dalam perilaku”, itu peran utama memberi penguatan (hadiah & hukuman) seperti seorang
motivator.
Secara ringkas, teori belajar social Bandura memiliki 2 implikasi penting : (1) respon baru mungkin dipelajari tanpa
having to perform them (learning by observation) (2) hadiah dan hukuman terutama mempengaruhi pertunjukan
(performance) dari perilaku yang dipelajari: bagaimanapun ketika memberikan kemajuan, mereka memiliki pengaruh
tambahan / kedua dalam pengetahuan / belajar dari perilaku baru yang terus pengaruhnya pada atensi dan latihan.
CONTOH-CONTOH PENELITIAN
Imitasi, Hadiah, dan Hukuman
Menurut pemikiran Bandura, hadiah dan hukuman jauh lebih sesuai untuk menunjukkan perilaku baru daripada untuk
belajar. Prinsip ini ditunjukkan dalam percobaan klasik oleh Bandura (1956a), dimana anak-anak belajar untuk menyerang
boneka.
Subjek dalam penelitian adalah anak perempuan dan laki-laki kira-kira berumur 4 tahun. Mereka disuruh duduk sebelum
ada layar televisi dan mereka mengamati pria dewasa (model) membawa boneka bobo plastik berukuran sebesar badan. Secara
verbal model mengkata-katai Bobo, menariknya ke bawah dan mendudukannya, memukul di bagian hidung, memukul-mukul
bagian kepalanya dengan pemukul, dan menendangnya di sekeliling ruangan.
Pada akhir adegan kekrasan satu sisi ini, beberapa subyek menyaksikan kedua orang dewasa mengulang adegan
televisi dan salah satunya memberi hadiah, menghukum atau tidak memberi tanggapan/umpan balik untuk serangan model.
Hadiah yang mewah diperoleh dari perspektif 4 tahun lalu. Yang memberi reward memanggil model sebagai juara kekerasan,
beberapa model ditawarkan soft drink dan permen, dan dilanjutkan dengan pujian. The punishing authority berteriak dengan
mencela model dan memberikan tamparan keras.
Secara teoritis apa yang terjadi? Kita harus mencoba untuk menguji cara pendirian /sudut diatas dari 4 tahap berikut : :
(1) hal ini jelas bahwa subjek mengikuti. Televisi terkenal dari sifat menarik perhatian, dan anak-anak melihat program dalam
ruangan setengah gelap tanpa selingan / gangguan. (2) bagaimana gaya/cara itu disandikan ? apakah bayangan gambar atau
penyandian verbal yang digunakan ? Kemungkinan keduanya digunakan, tetapi mungkin anak kecil lebih mengandalkan
penyandian bayangan daripada anak yang lebih tua dengan perkembangan kemampuan verbal yang lebih tinggi. Pengamatan
yang dilakukan Gerst (1971) menunjukkan bahwa bayangan /khayalan dan penyandian symbol keduanya cara yang efektif dalam
penyandian tetapi hati-hati penamaan verbal yang meringkas tindakan kemungkinan bentuk sangat efektif dari penyandian. (3)
Bagaimana menerjemahkan pengetahuan dalam perilaku? Itu tidak menghalangi untuk reproduksi gerak. Semua subjek mampu
merespon komponen dari keperluan, dan banyak kemungkinan menunjukkan beberapa respon agresif sebelumnya. Oleh karena
itu, akan memudahkan untuk menterjemahkan pengetahuan dalam reproduksi gerak yang tepat. (4) Bagaimana peran hadiah?
Ini merupakan pertanyaan utama yang ditujukan oleh percobaan the Bobo doll. Ketika mereka diberi kesempatan untuk bermain
dengan Bobo doll mereka, anak-anak kurang agresif ketika mereka menyaksikan model yang mendapat hukuman. Pengaruh
hadiah membuktikan dapat diabaikan, meskipun dalam percobaan terdahulu dengan manipulasi hadiah yang kuat (Rosenk-rans
& Hartup, 1967), pemberian reward pada model menunjukkan untuk memudahkan pengaruh tertentu pada peniruan agresi. Jadi,
nampaknya proses penguatan yang dilakukan untuk orang lain dengan jalan mana pengamat dapat menjawab hadiah atau
hukuman yang didatangkan oleh pemain televisi.
Pertanyaan sisa, apakah mengamati hadiah/hukuman mempengaruhi belajar/pengetahuan, performa atau keduanya?
Bandura mengatur subjeknya terus pada sesi lebih jauh dimana mereka diberi beberapa gambar yang sangat menarik untuk
setiap respon agresif. Mereka dapat meniru dengan sangat berhasil.
Dengan mengagumkan, contoh ini menunjukkan dorongan agresi meningkat dalam semua kelompok percobaan, sama
sekali menghapus dengan cepat pengaruh hadiah dan hukuman pada model. Lebih jauh lagi semua mendukung tuntutan /klaim
Bandura bahwa hadiah lebih penting untuk performance dari pada untuk pengetahuan/belajar.

Self Control dan Modeling
Satu hal utama dari penelitian Bandura menguraikan kapasitas “self reactive” pada orang. Manusia tidak sesederhana
mesin yang dikendalikan stimulus dari luar, tetapi justru manusia menilai upayanya, hadiah dan hukuman dirinya sendiri dan
dapat mengatur perilakunya tanpa kontrol dari luar. Banyak teori yang kita uji ini berasumsi seperti itu. Kapasitas self reactive
(contoh, motivasi berprestasi, kesadaran diri, perbandingan social), tetapi mereka tidak membicarakan sumber pengaturan diri.
Perkembangan berbagai contoh self reward dipelajari dalam konteks belajar social dengan beberapa peraturan.
Cara belajar ini berawal dari Gelfand (1962), yang membuat permainan bowling kecil untuk anak-anak. Unsur-unsur
dasar terdiri dari 3-ft jalur bowling, system umpan balik dengan tanda cahaya yang memberitahu pemain bagaimana
mengumpulkan poin, dan mengumpulkan hadiah yang dekat. Hadiahnya merupakan token khusus yang dapat ditukarkan dahulu
untuk nilai hadiah.
Dalam pengamatan yang dilakukan oleh Bandura, Grusec , dan Menlove (1967), subjek berusia 7-1 tahun diamati
model dewasa yang bermain bowling. Setelah setiap pertunjukkan unggul, model diajak memuji diri dan juga menerima beberapa
token—ciri perilaku model dalam paradigma bowling. Agak lama subjek juga berkesempatan untuk bermain bowling, dan
sebagain besar, subjek membangun pola self reward mirip/menyerupai model dengan rapi.

TOPIK KHUSUS
• Sifat Dasar dan Jangkauan
Teori belajar social lebih umum dari beberapa maksud teoritis yang akan kita uji. Hal itu dilakukan untuk belajar dan
menunjukkan bermacam-macam perilku seperti reaksi takut, reaksi fisiologis, agresi dan perilaku mengatur diri. Memang,
perilaku social itu sedikit dari penggunaan teori belajar social yang dipisahkan. Dalam membedakannya, teori ditinjau dalam bab lain yang berpusat pada golongan perilaku tunggal (seperti prestasi) atau secara relatif dibatasi jumlah situasi yang
menggunakan proses tunggal.
Sebagai hasil yang luas, teori belajar social lebih penuh konsep/pengertian dari teori-teori lain. Dibawah paying teori
belajar social Bandura maksud kita menemukan konsep-konsep seperti petunjuk atensi/perhatian, belajar, motivasi untuk
melakukan, emosi dan perbandingan social.
Orientasi Teori Belajar Sosial
Orientasi teori belajar social sungguh berbeda dari kebanyakan teori lain. Dengan penelitian seringkali
mengarahkan terhadap fenomena yang berhubungan secara klinis, hal itu lebih berat dengan penerapan daripada
memikirkan alasan teoritis yang tepat untuk fenomena ini. Tentu saja, perhatian lebih pada penemuan perangkat yang tepat
dengan syarat bahwa akan menghasilkan perubahan maksimal dalam perilaku
Kekuatan kedua dibelakang penelitian Bandura adalah reaksi kritisnya pada teori belajar tradisional. Pada catatan
sebelumnya, banyak tulisan dan penelitiannya yang mendokumentasikan pentingnya modeling dalam perilaku social yang
penting. Bandura juga menunjukkan bahwa belajar dapat terjadi tanpa arahan penguatan dari pengamat, perbedaan yang
tajam dalam teori belajar tradisional. Dengan respon kritis yang membantah bahwa teori belajar mekanis tidak menjelaskan
perilaku seperti itu. Sebagai self denial atau daya cipta. Bandura menjelaskan bahwa kuat atau lemahnya self reward dan
beberapa tipe daya cipta dapat dengan menularkan /terus modeling. Dengan demikian, sejumlah fenomena pemikiran
pembahas diluar bidang teori belajar social, tentu saja dapat diperoleh melalui modeling.
Hasil Orientasi
Diskusi terdahulu menyatakan secara tidak langsung bahwa teori belajar social memberikan analisis umum
mengenai cakupan masalah penting, seperti idenifikasi, agresi, dan perilaku moral. Hal itu juga bermanfaat sebagai titik
pangkal dalam membuat pola intervensi yang mengandung nilai pengobatan melibatkan perubahan perilaku. Dalam waktu
yang sama, hal itu akan diakui bahwa keserbaragaman dari proses belajar teori pasti terlepas dari sebagian besar teori lain,
dalam beberapa hal, focus penelitian ini tidak khas tujuan membuat faktor penentu yang memberikan satu proses psikologis.
Boleh jadi pokok persoalan kritis untuk teori ini adalah bagaimana variable mempengaruhi setiap tahap proses
belajar yang digabungkan. Penelitian biasanya memperkenalkan sejumlah subproses (atensi, penyandian, reproduksi gerak,
motivasi) dan sejumlah variable tertentu yang mempengaruhi secara umum setiap subproses. Ini menempuh maksud teoritis
luar biasa dimana subproses seperti perhatian yang ditegaskan, diikuti oleh daftar variable yang mungkin mempengaruhi
subproses ini (model yang menarik, pengasuhan model, memberikan hadiah, sajian televisi).

MAU SMS GRATIS Klik

Cara Membuka File Yang Hilang (Terkena Virus)

Caranya:
1.Klik Start lalu All Program Lalu Acsesoris Lalu Pilih Command Prompt

2.Pada Command Prompt kelik Attrib -r -h -a -s Pilih Drivernya Contoh f:*.* /s d
3.Ketik Exit

Semoga Ini Dapat Bermanfaat.

Friday, 15 April 2011

Lyriks Lagu India Kal Ho Naa Hp

♥ Kal Ho Naa Ho ♥

Harr-Ghadi Badhal-Rahi-Hai Roop-Zindagi
Chaanv-Hai Kabhi Kabhi-Hai Dhoop-Zindagi..
Harr-Pal-YahanNNN
Jee-Bhar-JiYo-oo
Jo-Hai-SSamaAAAAn
Kal-Hoo-Na-Ho

Har-Ghadi Badhal-Rahi-Hai Roop-Zindagi
Chaanv-Hai Kabhi Kabhi-Hai Dhoop-Zindagi..
Har-Pal-YahanNNN
Jee-Bhar-JiYo-oo
Jo-Hai-SSamaAAAn
Kal-Hooo-Na-Ho-oo-oo

Chaahe-JO-TUMHAEAE Poore-Dil-Se-ae-ae
Miltha-HAI-WO-OOH-Mushkil-SeAE-AE-EH
Ais-ss-aa-Jo-KO-OO-II Kahin-nn-Hai-aiy
Bas-Vohi-Sabse-Hasin-nn-Hai-AE-EH
Us-Haath-Ko-oo
Tum-Thaam-Lo-oo
Woh-Meherbaannn
Kal-Hoo-Na-Ho
Har-Pal-Yahan
Jee-Bhar-Jiyo
Jo-Hai-SSamaAAAn
Kal-Hooo-Na-Hooo

Ho-oo..Palkonn-Ke-Lae-aeke-EH Saa-ayeae
Paa-aas-Koi-ie Jo-Aayeae-ae
Laa-aakh-Sambhalo Paagal-Dil-Ko
Dil-DHADKAE-Hi Jaaye-AE-EH
Par-Sochlo-oo Is-Pal-Hai-Jo-oo
Woh-Dastan-nn Kal-Ho-Na-Ho-oo

Har-Ghadi Badhal-Rahi-Hai Roop-Zindagi
Chaanv-Hai Kabhi Kabhi-Hai Dhoop-Zindagi..
Har-Pal-YahanNNN
Jee-Bhar-JiYo-oo
Jo-Hai-SSamaAAAn
Kal-Hooo-Na-Ho-oo-oo

Har-Pal-YahanNNN
Jee-Bhar-JiYo-oo
Jo-Hai-SSamaAAAn
Kal-Hoo-Na-Hooo

Top 10 Ringkasan Novel

AZAB DAN SENGSARA
Pengarang : Merari Siregar
Penerbit : Balai Pustaka
Aminuddin adalah anak Baginda Diatas, seorang kepala kampong yang terkenal kedermawanan dan kekayaannya. Masyarakat disekitar Sipirok amat segan dan hormat kepada keluarga itu. Adapun Mariamin, yang masih punya ikatan dengan keluarga itu, kini tergolong anak miskin. Ayah Mariamin, Sutan Baringin almarhum, sebenarnya termasuk keluarga bangsawan kaya. Namun, karena semasa hidupnya terlalu boros dan serakah, ia akhirnya jatuh miskin dan meninggal dalam keadaan demikian.
Bagi Aminuddin, kemiskinan keluarga itu tidaklah menghalanginya unuk tetap bersahabat dengan Mariamin. Keduanya memang sudah berteman akrab sejak kecil dan terus meningkat hingga dewasa. Tanpa terasa benih cinta kedua remaja itu pun tumbuh subur. Belakangan, mereka sepakat untuk hidup bersama, membina rumah tangga. Aminuddin pun berjanji hendak mempersunting gadis itu jika kelak ia sudah bekerja. Janji pemuda itu akan segera dilaksanakan jika ia sudah mendapat pekerjaan di Medan. Aminuddin segera mengirim surat kepada kekasihnya bahwa ia akan segera membawa Mariamin ke Medan.
Berita itu tentu saja amat menggermbirakan hati Mariamin dan ibunya yang memang selalu berharap agar kehidupannya segera berubah. Setidak-tidaknya, ia dapat melihat putrinya hidup bahagia.
Niat Aminuddin itu disampaikan pula kepada kedua orang tuanya. Ibunya sama sekali tidak berkeberatan. Bagaimanapun, almarhum ayah Mariamin masih kakak kandungnya sendiri. Maka, jika putranya kelak jadi kawin dengan Mariamin, perkawinan itu dapatlah dianggap sebagai salah satu usaha menolong keluarga miskin itu.
Namun, lain halnya pertimbangan Baginda Diatas, Ayah Aminuddin. Sebagai kepala kampung yang kaya dan disegani, ia ingin agar anaknya beristrikan orang yang sederajat. Menurutnya, putranya lebih pantas kawin dengan wanita dari keluarga kaya dan terhormat. Oleh karena itu, jika Aminuddin kawin dengan Mariamin, perkawinan itu sama halnya dengan merendahkan derajat dan martabat dirinya. Itulah sebabbya, Baginda Diatas bermaksud menggagalkan niat putranya.
Untuk tidak menyakiti hati istrinya, Baginda Diatas mengajaknya pergi ke seorang dukun untuk melihat bagaimana nasib anaknya jika kawin dengan Mariamin. Sebenarnya, itu hanya tipu daya Baginda Diatas. Oleh karena sebelumnya, dukun itu sudah mendapat pesan tertentu, yaitu memberi ramalan yang tidak menguntungkan rencana dan harapan Aminuddin. Mendengar perkataan si dukun bahwa Aminuddin akan mengalami nasib buruk jika kawin dengan Mariamin, ibu Aminuddin tidak dapatberbuat apa-apa selain menerima apa yang menurut suaminya baik bagi kehidupan anaknya.
Kedua orang tua Aminuddin akhirnya meminang seorang gadis keluarga kaya yang menurut Baginda Diatas sederajat dengan kebangsawanan dan kekayaannya. Aminuddin yang berada di Medan, sama sekali tidak mengetahui apa yang telah dilakukan orang tuanya. Dengan penuh harapan, ia tetap menanti kedatangan ayahnya yang akan membawa Mariamin.
Selepas peminangan itu, ayah Aminuddin mengirim telegram kepada anaknya bahwa calon istrinya akan segera dibawa ke Medan. Ia juga meminta agar Aminuddin menjemputnya di stasiun.
Betapa sukacita Aminuddin setelah membaca telegram ayahnya. Ia pun segera mempersiapkan segala sesuatunya. Ia membayangkan pula kerinduannya pada Mariamin akan segera terobati.
Namun, apa yang terjadi kemudian hanyalah kekecewaan. Ternyata, ayahnya bukan membawa pujaan hatinya, melainkan seorang gadis yang bernama Siregar. Sungguhpun begitu, sebagai seorang anak, ia harus patuh pada orang tua dan adapt negerinya. Aminuddin tidak dapat berbuat apa-apa selain menerima gadis yang dibawa ayahnya. Perkawinan pun berlangsung dengan keterpaksaan yang mendalam pada diri Aminuddin. Berat hati pula ia mengabarkannya pada Mariamin.
Bagi Mariamin, berita itu tentu saja sangat memukul jiwanya. Harapannya musnah sudah. Ia pingsan dan jatuh sakit sampai beberapa lama. Tak terlukiskan kekecewaan hati gadis itu.
Setahun setelah peristiwa itu, atas kehendak ibunya, Mariamin terpaksa menerima lamaran Kasibun, seorang lelaki yang sebenarnya tidak diketahui asal-usulnya. Ibunya hanya tahu, bahwa Kasibun seorang kerani yang bekerja di Medan. Menurut pengakuan lelaki itu, ia belum beristri. Dengan harapan dapat mengurangi penderitaan ibu-anak itu, ibu Mariamin terpaksa menjodohkan anaknya dengan Kasibun. Belakangan diketahui bahwa lelaki itu baru saja menceraikan istrinya hanya karena akan mengawini Mariamin.
Kasibun kemudian membawa Mariamin ke Medan. Namun rupanya, penderitaan wanita itu belum juga berakhir. Suaminya ternyata mengidap penyakit berbahaya yang dapat menular bila keduanya melakukan hubungan suami-istri. Inilah sebabnya, Mariamin selalu menghindar jika suaminya ingin berhubungan intim dengannya. Akibatnya, pertengkaran demi pertengkaran dalam kehidupan rumah tangga itu tak dapat dihindarkan. Hal yang dirasakan Mariamin bukan kebahagiaan, melainkan penderitaan berkepanjangan. Tak segan-segan Kasibun menyiksanya dengan kejam.
Dalam suasana kehidupan rumah tangga yang demikian itu, secara kebetulan, Aminuddin dating bertandang. Sebagaimana lazimnya kedatangan tamu, Mariamin menerimanya dengan senang hati, tanpa prasangka apa pun. Namun, bagi Kasibun, kedatangan Aminuddin itu makin mengobarkan rasa cemburu dan amarahnya. Tanpa belas kasihan, ia menyiksa istrinya sejadi-jadinya.
Tak kuasa menerima perlakuan kejam Kasibun, Mariamin akhirnya mengadu dan melaporkan tindakan suaminya kepada polisi. Polisi kemudian memutuskan bahwa Kasibun harus membayar denda dan sekaligus memutuskan hubungan tali perkawinan dengan Mariamin.
Janda Mariamin akhirnya terpaksa kembali ke Sipirok, kampong halamannya. Tidak lama kemudian, penderitaay yang silih berganti menimpa wanita itu, sempurna sudah dengan kematiannya. “Azab dan sengsara dunia ini telah tinggal di atas bumi, berkubur dengan jasad yang kasar itu.”




Siti Nurbaya
Pengarang : Marah Rusli
Penerbit : Balai Pustaka
Sutan Mahmud Syah termasuk salah seorang bangsawan yang cukup terkenal di Padang. Penghulu yang sangat disegani dan dihormati penduduk disekitarnya itu, mempunyai putra bernama Samsulbahri, anak tunggal yang berbudi dan berprilaku baik. Bersebelahan dengan rumah Sutan Mahmud Syah, tinggal seorang Saudagar kaya bernama Baginda Sulaiman. Putrinya, Sitti Nurbaya, juga merupakan anak tunggal keluarga kaya-raya itu.
Sebagaimana umumnya kehidupan bertetangga, hubungan antara keluarga Sutan Mahmud Syah dan keluarga Baginda Sulaiman, berjalan dengan baik. Begitu pula hubungan Samsulbahri dan Sitti Nurbaya. Sejak anak-anak sampai usia mereka menginjak remaja, persahabatan mereka makin erat. Apalagi, keduanya belajar di sekolah yang sama. Hubungan kedua remaja itu berkembang menjadi hubungan cinta. Perasaan tersebut baru mereka sadari ketika Samsulbahri akan berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya.
Sementara itu, Datuk Meringgih, salah seorang saudagar kaya di Padang, berusaha untuk menjatuhkan kedudukan Baginda Sulaiman. Ia menganggap Baginda Sulaiman sebagai saingannya yang harus disingkirkan, di samping rasa iri hatinya melihat harta kekayaan ayah Sitti Nurbaya itu. “Aku sesungguhnya tidak senang melihat perniagan Baginda Sulaiman, makin hari makin bertambah maju, sehingga berani ia bersaing dengan aku. Oleh sebab itu, hendaklah ia dijatuhkan,” demikian Datuk Meringgih berkata (hlm. 92). Ia kemudian menyuruh anak buahnya untuk membakar dan menghancurkan bangunan, took-toko, dan semua harta kekayaan Baginda Sulaiman.
Akal busuk Datuk Meringgih berhasil. Baginda Sulaiman kini jatuh miskin. Namun, sejauh itu, ia belum menyadari bahwa sesungguhnya, kejatuhannya akibat perbuatan licik Datuk Meringgih. Oleh karena itu, tanpa prasangka apa-apa, ia meminjam uang kepada orang yang sebenarnya akan mencelakakan Baginda Sulaiman.
Bagi Datuk Meringgih kedatangan Baginda Sulaiman itu ibarat “Pucuk dicinta ulam tiba”, karena memang hal itulah yang diharapkannya. Rentenir kikir yang tamak dan licik itu, kemudian meminjamkan uang kepada Baginda Sulaiman dengan syarat harus dapat dilunasi dalam waktu tiga bulan. Pada saat yang telah ditetapkan, Datuk Meringgih pun dating menagih janji.
Malang bagi Baginda Sulaiman. Ia tak dapat melunasi utangnya. Tentu saja Datuk Meringgih tidak mau rugi. Tanpa belas kasihan, ia akan mengancam akan memenjarakan Baginda Sulaiman jika utangnya tidak segera dilunasi, kecuali apabila Sitti Nurbaya diserahkan untuk dijadikan istri mudanya.
Baginda Sulaiman tentu saja tidak mau putrid tunggalnya menjadi korban lelaki hidung belang itu walaupun sbenarnya ia tak dapat berbuat apa-apa. Maka, ketika ia sadar bahwa dirinya tak sanggup untuk membayar utangnya, ia pasrah saja digiring polisi dan siap menjalsni hukuman. Pada saat itulah, Sitti Nurbaya keluar dari kamarnya dan menyatakan bersedia menjadi istri Datuk Meringgih asalkan ayahnya tidak dipenjarakan. Suatu putusan yang kelak akan menceburkan Sitti Nurbaya pada penderitaan yang berkepanjangan.
Samsulbahri, mendengar peristiwa yang menimpa diri kekasihnya itu lewat surat Sitti Nurbaya, juga ikut prihatin. Cintanya kepada Sitti Nurbaya tidak mudah begitu saja ia lupakan. Oleh karena itu, ketika liburan, ia pulang ke Padang, dan menyempatkan diri menengok Baginda Sulaiman yang sedang sakit. Kebetulan pula, Sitti Nurbaya pada saat yang sama sedang menjenguk ayahnya. Tanpa sengaja, keduanya pun bertemu lalu saling menceritakan pengalaman masing-masing.
Ketika mereka sedang asyik mengobrol, datanglah Datuk Meringgih. Sifat Meringgih yang culas dan selalu berprasangka itu, tentu saja menyangka kedua orang itu telah melakukan perbuatan yang tidak pantas. Samsulbahri yang tidak merasa tidak melakukan hal yang tidak patut, berusaha membela diri dari tuduhan keji itu. Pertengkaran pun tak dapat dihindarkan.
Pada saat pertengkaran terjadi, ayah Sitti Nurbaya berusaha datang ke tempat kejadian. Namun, karena kondisinya yang kurang sehat, ia jatuh dari tangga hingga menemui ajalnya.
Ternyata ekor perkelahian itu tak hanya sampai di situ. Ayah Samsulbahri yang merasa maluatas tuduhan yang ditimpakan kepada anaknya, kemudian mengusir Samsulbahri. Pemuda itu terpaksa kembali ke Jakarta. Sementara Sitti Nurbaya, sejak ayahnya meninggal merasa dirinya telah bebas dan tidak perlu lagi tunduk dan patuh kepada Datuk Meringgih. Sejak saat itu ia tinggal menumpang bersama salah seorang familinya yang bernama Aminah.
Sekali waktu, Sitti Nurbaya bermaksud menyusul kekasihnya ke Jakarta. Namun, akibat tipu muslihat dan akal licik Datuk Meringgih yang menuduhnya telah mencuri harta perhiasan bekas suaminya itu, Sitti Nurbaya terpaksa kembali ke Padang. Oleh karena Sitti Nurbaya tidak bersalah, akhirnya ia bebas dari tuduhan. Namun, Datuk Meringgih masih juga belum puas. Ia kemudian menyuruh seseorang untuk meracun Sitti Nurbaya. Kali ini, perbuatannya berhasil. Sitti Nurbaya meninggal karena keracunan.
Rupanya, berita kematian Sitti Nurbaya membuat sedih ibu Samsulbahri. Ia kemudian jatuh sakit, dan tidak berapa lama kemudian meninggal dunia.
Berita kematian Sitti Nurbaya dan ibu Samsulbahri, sampai juga ke Jakarta. Samsulbahri yang merasa amat berduka, mula-mula mencoba bunuh diri. Beruntung, temannya, Arifin, dapat menggagalkan tindakan nekat Samsulbahri. Namun, lain lagi berita yang sampai ke Padang. Di kota ini, Samsulbahri dikabarkan telah meninggal dunia.
Sepuluh tahun berlalu. Samsulbahri kini telah menjadi serdadu kompeni dengan pangkat letnan. Ia juga sekarang lebih dikenal dengan nama Letnan Mas. Sebenarnya, ia menjadi serdadu kompeni bukan karena ia ingin mengabdi kepada kompeni, melainkan terdorong oleh rasa frustasinya mendengar orang-orang yang dicintainya telah meninggal. Oleh karena itu, ia sempat bimbang juga ketika mendapat tugas harus memimpin pasukannya memadamkan pemberontakan yang terjadi di Padang. Bagaimanapun, ia tak dapat begitu saja melupakan tanah leluhurnya itu. Ternyata pemberontakan yang terjadi di Padang itu didalangi oleh Datuk Meringgih.
Dalam pertempuran me;awan pemberontak itu, Letnan Mas mendapat perlawanan cukup sengit. Namun, akhirnya ia berhasil menumpasnya, termasuk juga menembak Datuk Meringgih, hingga dalang pemberontak itu tewas. Namun, Letnan Mas luka parah terkena sabetan pedang Datuk Meringgih.
Rupanya, kepala Letnan Mas yang terluka itu, cukup parah. Ia terpaksa dirawat dirumah sakit. Pada saat itulah timbul keinginan Letnan Mas untuk berjumpa dengan ayahnya. Ternyata, pertemuan yang mengharukan antara “Si anak yang hilang” dan ayahnya itu merupakan pertemuan terakhir sekaligus akhir hayat kedua orang itu. Oleh karena setelah Letnan Mas menyatakan bahwa ia Samsulbahri, ia mengembuskan napas di depan ayahnya sendiri. Adapun Sutan Mahmud Syah, begitu tahu bahwa Samsulbahri yang dikiranya telah meninggal beberapa tahun lamanya tiba-tiba kini tergolek kaku menjadi mayat akhirnya pun meninggal dunia pada keesokan harinya.
















BELENGGU

Pengarang : Armijin

Penerbit : Dian Rakyat

Dokter Sukartono (Tono) adalah seorang dokter yang bijaksana. la tak pernah meminta bayaran apabila mengetahui pasiennya adalah orang tidak mampu hingga ia dikenal sebagai dnkter yang dermawan. Selain itu, ia mempunyai sifat ramah : terhadap siapa saja yang dikenalnya.

Namun, karena kesibukannya sebagai dokter, Tono hampir tak mempunyai waktu untuk memberi perhatian kepada Tini (Sumartini), istrinya. Tini yang merasa tidak mendapat perhatian dari suaminya, mencari kesibukan di luar rumah. Akibat kesibukan mereka, Tono dan Tini jarang mempunyai waktu bersama- sama. Hal ini menimbulkan akibat lain, mereka tidak dapat mengkomunikasikan pikiran masing-masing. Masalah-masalah yang timbul sering hanya dipikirkan sendiri-sendiri sehingga timbul kesalahpahaman yang sering menimbulkan pertengkaran yang mewarnai rumah tangga mereka.

Pandangan Tono dan Tini juga berbeda dalam hubungan suami-istri. Tono berpendapat, tugas seorang wanita adalah mengurus anak, suami, dan segala hal yang berhubungan dengan rumah tangga. Sebaliknya, Tini menginginkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita. Bahkan, ia menganggap pria sebagai saingan, sekalipun terhadap suaminya. Akibat pandangannya itu, Tini melupakan tugasnya sebagai seorang istri.

Sebenarnya, penyebab utama ketidak harmonisan hubungan suami-istri itu terletak pada tidak adanya rasa saling mencintai di antara mereka. Tono memperistri Tini karena kecantikan, kecerdasan, dan keceriaan wanita itu yang dianggap pantas menjadi pendamping seorang dokter seperti dirinya. Bahkan, Tono tidak mempedulikan keadaan Tini yang tidak perawan lagi ketika menikah. Di lain pihak, Tini bersedia menjadi istri Tono karena ia ingin melupakan masa lalunya yang kurang baik. Ia berharap, dengan menjadi istri yang baik, masa lalunya yang dianggap aib dapat terhapus. Akan tetapi, aib itu selalu membayangi kehidupannya hingga menimbulkan rasa rendah diri dalam diri Tini.

Kekacauan rumah tangga Tono dan Tini diperburuk dengan hadirnya orang ketiga, yang memperkenalkan diri sebagai Nyonya Eni. Nyonya Eni sebenarnya bernama Yah (Siti Rohayah alias Siti Hayati). la seorang penyanyi keroncong dan juga seorang wanita panggilan. Dahulu, Yah adalah tetangga dan teman sekolah Tono. Diam-diam, ia mencintai Tono dan mendambakannya menjadi suaminya. Namun, kemudian, ia menjadi korban kawin paksa dan akhirnya ia melarikan diri hingga terjerumus dalam lembah kenistaan.

Ketika Yah mengetahui alamat Tono, ia berpura-pura sakit dan memanggil dokter itu. Berkat pengalamannya bertemu dan bergaul dengan banyak laki-laki, Yah dapat memikat Tono dalam pelukannya. la mengetahui kelemahan Tini yang membutakan pikiran dan perasaan terhadap keinginan laki-laki. Kemudian Yah melimpahkan kasih sayangnya. Bagi Tono, curahan kasih sayang Yah itu tak ia rasakan dari istrinya sendiri.

Kehadiran Yah bagi dokter itu, justru seolah-olah menemukan kembali kehangatan cinta yang selama ini ia dambakan. Yah menjadi curahan perasaan dan keluh-kesahnya. la mulai merasakan, sebuah cinta mulai bersemi di hatinya. Akhirnya, tempat tinggal perempuan itu menjadi rumah kedua Tono.

Lambat-laun, hubungan gelap mereka diketahui juga oleh Tii. Lalu, tanpa sepengetahuan suaminya, ia mendatangi wanita yang telah merebut suaminya. Ia penasaran, macam apakah sosok perempuan itu. "Tini mulai tertarik hatinya. Patut Tono tertarik. Tidak benar ia penyanyi keroncong, tingkah lakunya tertib. Sambil merasa heran demikian diikutinya Yah naik tangga, diturutnya ajakan Yah supaya duduk" (him. 142).

Menghadapi perilaku dan sikap Yah yang begitu santun dan tertib itu, Tini merasa malu sendiri. Perasaan marah dan cemburu yang dibawanya dari rumah, luluh sudah, dan berbalik mengagumi perempuan itu. Ia menyadari kelebihan Yah. la juga menyadari kekurangannya selama ini, telah menyia-nyiakan Tono, suaminya. Dengan ikhlas Tini menyatakan kerelaannya menerima kenyataan itu rela Yah merebut suaminya.

Apa yang ia ketahui tentang Yah dan kenyataan yang ia hadapi dalam hubungan suami-istri, Tini kemudian membicarakan persoalan itu dengan suaminya. Betapa terkejut Tono melihat sikap istrinya yang demikian. la berusaha untuk menahan istrinya agar tetap mau bersamanya. Namun, sikap Tini tetap tak berubah. Perpisahan suami-istri itu rupanya tak terelakkan lagi. Sungguhpun berat bagi Tono untuk bercerai dari istrinya, ia sendiri tak dapat memaksakan kehendaknya. la terpaksa merelakan kepergian istrinya walaupun Tono masih tetap berharap agar hubungan mereka baik kembali. Kapan pun Tono akan tetap bersedia menerima Tini kembali.

Sekepergian sang istri, Tono bermaksud mengunjungi Yah di rumahnya. Namun, betapa terkejutnya Tono, wanita yang selalu menjadi curahan hatinya itu, kini tak ada lagi. Yah pergi ke New Caledonia. Pergi meninggalkan cinta sang dokter yang selalu mendambakan kehangatan hidup berumah tangga.

Di sana, di sebuah kapal yang membawanya ke negeri baru, Yah tercenung sendiri. "Rohayah berbalik ... di sana gelap juga, tapi semangatnya tahu, di sanalah, lautan lepas, di sana dunia Iain, memang dunia baru, tapi sunyi ... Tono tidak ada di sana, di New CaIedonia ..." (him. 162).
Tono kini sendiri. Yah telah pergi ke dunia yang baru. Tini juga pergi ke
Surabaya mengabdikan dirinya menjadi pengurus panti yatim piatu di kota itu.
Sungguhpun kini Tono sendiri, ia tidak hanyut dalam kesedihan yang berlarut-larut. la menekuni bidangnya; mengabdikan diri dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.






AKI
Pengarang : Idrus
Penerbit : Balai Pustaka

Penyakit TBC yang diidap Aki menyebabkannya seperti orang yang sudah tua. Dalam usia yang baru berumur 29 tahun, lelaki kurus kering ini tampak seperti berumur 42 tahun. Biasanya, keadaan orang seperti itu disebabkan masa mudanya yang habis dengan main perempuan jahat. Selain itu, bentuk tubuhnya yang bongkok membuat Aki menjadi bahan tertawaan yang mengasyikkan. Akan tetapi, ternyata hal itu tak dilakukan teman-temannya di kantor. Bahkan, mereka sangat hormat kepada orang yang di mata mereka adalah orang yang berhati lurus dan bertingkah wajar.
Penyakit TBC yang diderita Aki itu suatu ketika mencapai titik kritis. Puncaknya adalah ketidak bernafasan Aki untuk beberapa saat. Sebagai istri setia, Sulasmi terkejut melihat kenyataan yang menimpa suaminya. la kalap. Akan tetapi, tak lama kemudian suaminya siuman, bahkan sebuah senyum tersungging di bibirnya. Di antara senyuman itu, Aki mengatakan dengan pasti bahwa ia akan mati pada tanggal 16 Agustus tahun depan. la berharap Sulasmi mau menyediakan segala perlengkapan yang diperlukan untuk menghadapi hari kematiannya itu.
Rekan-rekan Aki di kantor menganggap lelaki itu sudah gila. Tidak terkecuali anggapan kepala kantornya. la yang sudah merencanakan kenaikan pangkat dan gaji Aki, tidak percaya kepada omongan pegawai kesayangannya itu. Diselidikinya tingkah laku lelaki itu, tetapi Aki memang tidak gila. "Di sini didapatinya Aki sedang bercakap-cakap dengan seorang bawahannya tentang pekerjaan. Sep itu seketika lamanya memperhatikan cakap Aki, tapi satu kata pun tiada menandakan bahwa Aki telah gila. la pergi ke meja Aki, diperhatikannya pekerjaan Aki yang sedang terbentang di atas meja. Pekerjaan itu tiada cacatnya" (him. 17).
Hari kematian yang dikatakan Aki telah tiba. Semua orang bersiap-siap. Akbar dan Lastri, anak-anak Aki, meminta izin tidak bersekolah. Pegawai- pegawai kantor menghiasi mobil kantor dengan bunga-bungaan. Kepala kantor berlatih menghapalkan pidato yang kelak akan dibacakan di kubur Aki. Lelaki itu sendiri memakai pakaian terbagus yang dimilikinya untuk menyambut Malaikatul maut yang akan menjumpainya pukul tiga sore nanti.
Ketika pukul tiga telah lewat, Sulasmi memberanikan diri untuk melihat suaminya. Dilihatnya mata suaminya yang tertutup rapat. Lalu, dipanggilnya nama Aki berulang-ulang, tetapi tak ada jawaban. Dengan diiringi tangis, Sulasmi berlari ke luar kamar untuk menemui orang-orang yang menungguinya. Tahulah para penunggu itu bahwa Aki telah meninggal. Saling berebut mereka masuk ke kamar Aki. Akan tetapi, mereka terkejut dan berlarian dari kamar ketika melihat Aki sedang merokok. "Tiada seorang pun yang berani mengatakan, apa yang dilihat mereka dalam kamar itu. Mereka puntang-panting lari meninggalkan rumah Aki. Dan yang belum masuk kamar, karena keinginan hendak tahu yang amat besar, menjulurkan kepalanya juga, tapi segera pun mereka lari puntang- panting keluar. Sehingga akhirnya semua pegawai itupun meninggalkan rumah Aki secepat datangnya" (him. 36).
Sulasmi bersyukur bahwa Aki tidak mati. Ternyata, Aki hanya tertidur dan tebangun karena keributan pegawai-pegawai teman sekantornya. Entah mengapa, sejak peristiwa itu Aki selalu terlihat sehat. la tampak lebih muda dari usia yang 42 tahun. Lalu, sebagai pengganti kepala kantor yang telah meninggal tiga tahun yang lalu, ia terlihat atraktif. Bahkan, Aki kembali bersekolah di fakultas lukum, bergabung dengan mahasiswa-mahasiswa yang usianya jauh di bawah Aki. Tentang hidup? Lelaki yang telah sembuh dari TBC ini ingin hidup lebih lama lagi. la mgin hidup seratus tahun lagi. Separuh hidupnya akan diabdikan sebagai pegawai dan separuh hidupnya lagi akan dipergunakan sebagai akademikus.




















PADA SEBUAH KAPAL

Pengarang : Nh. Dini (29 Februari 1936)
Penerbit : Gramedia Tahun : 1973 ; Cetakan IV, 1985

Pada umur tiga belas tahun, Sri ditinggal wafat ayahnya. Meskipun ayahnya
bukan seorang pelukis terkenal, Sri sangat mengagumi orang tuanya. la merasa kehilangan orang yang dianggapnya luar biasa itu. Ibunya kemudian menghidupi anak-anaknya dengan membatik dan berjualan kue. Wanita itu mendidik anak-anaknya dengan keras dan kuno meskipun berhati baik.
Selepas SMA, Sri bekerja sebagai penyiar RRI di kota tempat tinggalnya, Semarang. Kesibukannya sebagai penyiar mengakibatkan Sri mengurangi kegiatan menari. Tiga tahun bekerja menimbulkan rasa bosan dalam dirinya. Ketika ia melihat kesempatan menjadi pramugari udara, ia melamar. Setelah lulus dalam ujian seleksi di kotanya, ia dipanggil ke Jakarta untuk ujian selanjutnya. Hasil tes di Jakarta membuatnya kecewa, ia tak lulus dalam tes itu. Noda di paru- parunya menyebabkan ia tak diterima. la diminta datang ke Jakarta untuk mendapat penjelasan. Empat bulan kemudian Sri datang ke Jakarta untuk menerima penjelasan dari jawatan yang menangani tes itu. Di jawatan itu ia mendapat pekerjaan lain, yakni bekerja sebagai wartawan dalam majalah yang diterbitkan perusahaan itu. Akan tefapi, ia menolak kesempatan itu dan memilih menjadi penyiar di RRI Jakarta. .
Tujuh bulan setelah Sri tinggal di Jakarta, ibunya meninggal dunia. Sri pulang ke Semarang. Beberapa hari kemudian ia kembali ke Jakarta meneruskan pekerjaan dan kegiatan menarinya. Kepandaiannya menari membawa Sri menari di istana pada hari-hari bersejarah dan penyambutan tamu-tamu negara.
Di antara pemuda yang mengelilinginya dan mengharapkan cintanya, Sri memilih seorang perwira penerbang bernama Saputro. Dia dan Saputro merencanakan akan menikah. Secara lahir dan batin, keduanya telah menjalani kehidupan sebagai suami-istri meskipun belum resmi. Akan tetapi, kenyataan berbicara lain. Sri harus menghadapi peristiwa pahit: Saputro gugur, jatuh bersama pesawat yang ditumpanginya. Sri hancur hatinya. la istirahat ke Yogya. Carl, seorang petugas yayasan yang membantu mahasiswa-mahasiswa di negeri- negeri berkembang, mendekati Sri. Namun, ia menolak cinta Carl seperti ia menolak cinta Yus, seorang pelukis.
Akhirnya, Sri memutuskan menerima lamaran Charles Vincent, seorang diplomat di kedutaan Perancis. la tidak mempedulikan reaksi keluarganya yang tak menyetujui perkawinan itu. Mulanya, Sri tertarik kepada pria itu karena budinya halus dan mengerti perasaannya, tetapi beberapa waktu kemudian barulah tampak sifat asli Vincent. Pria itu keras terhadap Sri dan merasa tak mau disaingi oleh ketenaran istrinya sebagai penari. Pertengkaran sering terjadi di antara mereka, bahkan kelahiran anak pertama, ternyata tak mengurangi percekcokan.
Ketika keluarga Vincent mendapat cuti ke Perancis, Charles memutuskan perjalanan terpisah dengan istrinya. Sri diminta naik kapal laut, sedangkan ia sendiri melakukan perjalanan dengan pesawat.
Sri menemukan kembali eksistensi dan kebebasannya di kapal yang membawanya ke Perancis. Di kapal ini, ia bertemu dengan Michel, pelaut yang menaruh hati padanya. Akhirnya, terjadilah hubungan intim—bahkan terlalu intim —selama perjalanan itu.
Sebelum bertugas di kapal, Michel pernah menjadi tentara. Ia ikut berjuang membela dan merebut negerinya, Perancis, dari tangan jajahan Jerman. Setelah kembali ke Perancis, Michel Dubanton, menikah dengan Nicole. Perkawinan yang diresrui keluarganya ini, ternyata tidak membahagiakan Michel meskipun sudah dikaruniai dua orang anak. Nicole mempunyai sifat cemburu yang berlebihan terhadap suaminya, apalagi suaminya tampan dan lebih muda daripada dirinya.
Dalam perjalanan kali ini, Michel jatuh hati pada seorang nyonya muda yang dikenalnya sebagai nyonya Vincent, yang tak lain adalah Sri. la merasa bahagia ketika nyonya muda itu memiliki perasaan yang sama terhadapnya. Michel menemukan kelembutan dan kasih sayang pada diri Sri. Sebaliknya, Sri menemukan kasih sayang dan pengertian dari Michel. Hubungan intim kedua insan yang kesepian itu tetap berlanjut setelah mereka tiba di Perancis. Michel sering menulis surat kepada Sri ketika dalam pelayaran, dan Sri sering menunggu Michel dalam kerinduan ketika pria pujaannya sedang berlayar.
Sri makin merasakan perbedaan antara Michel dan suaminya, Charles, ketika ia berkumpul kernbali dengan keluarganya. Dari pergaulannya dengan adik Charles, Sri mengetahui tabiat suaminya yang mau menang sendiri—sekalipun terhadap istrinya— "Kehidupanku selama hampir empat tahun dengan Charles cuma berisi duri-duri yanr mengilukan. Aku bahkan kadang-kadang berpikir siapakah sebenarnya yang kukawim itu. ...Aku selalu takut mendapat teguran.
...Dan ketika itulah aku melihat Michel, ketika aku merasakan sentuhannya, tetap lembut dalam gelagak nafsunya, aku mencintainya" (hlm. 179), kata Sri tentang dua lelaki itu.
Kemudian Sri dan suaminya kembali ke Jepang. Hubungan rumah tangga mereka masih diliputi ketegangan. Permintaan Sri untuk bercerai, tak ditanggapi oleh suaminya. Itulah yang sering membuat Sri merasa tersiksa. Dalam saat-saat yang demikian itu, Michel merupakan sosok lelaki yang mampu memberikan kesejukan. la menemukan kebahagiaan pada diri lelaki pelaut itu. "Michel yang mengerti kesanggupanku untuk menjelajah keragaman dunia cinta yang tak terputuskan" (hlm. 217).
Ketika masa tugas Charles Vincent habis, ia berniat memboyong istri dan anak-anaknya dari Jepang ke Perancis. Kabar itu didengar oleh Michel dari seorang kawannya dalam perjalanan. Michel kemudian membatalkan niatnya untuk bekerja di darat di Yokohama, setelah mendengar kabar itu. la mengajukan permohonan untuk tetap bekerja sebagai pelaut dan meminta berlayar tidak terlalu jauh dari Paris. "Kerja darat di Yokohama kubatalkan. Dan sesudah masa liburku habis perjalanan pendek ini nanti ingin mendapatkan pelayaran-pelayaran yang singkat dan selalu dekat dengan Perancis," (hlm. 349) katanya. Itulah rencana yang telah diputuskan Michel. la mengambil keputusan itu, agar ia dapat terus berdekatan dengan Sri.












KEMELUT HIDUP
Pengarang : Ramdan K.H
Penerbit : Pustaka Jaya Tahun
: 1977

Abdurrahman adalah seorang kepala kantor pada instansi perburuhan.
Jabatan itu seharusnya membuat Abdurrahman bisa hidup enak, tidak terlalu dipusingkan oleh masalah ekonomi, yang biasanya menjadi masalah pokok bagi orang yang lebih rendah jabatannya daripada dia; tetapi kenyataannya lain. Perekonomian keluarga Abdurrahman morat-marit. Hanya untuk memenuhi
kebutuhan makan dan minum sehari-hari saja, keluarga itu harus mengutang ke sana kemari. Hal itulah yang menyebabkan Susana, putri Abdurrahman, mengambil jalan pintas. Susana tak tahan dengan kehidupan seperti itu. la ingin seperti tetangga-tetangganya, punya uang, punya mobil, dan bisa main ke mana ia suka. Jalan yang paling cepat untuk mendapatkan semua itu hanya dengan cara memanfaatkan tubuh dan kecantikannya. Keadaan itulah yang menjadi pangkal sengketa antara Abdurrahman dan Ina, istrinya. Ketidak harmonisan senantiasa mewarnai kehidupan mereka.
Saat yang ditakutkan Abdurrahman datang juga. la harus melepaskan jabatannya sebagai kepala kantor. la pensiun. Itu berarti penghasilannya sebagai pensiunan akan sangat tak berarti. la harus mencari pekerjaan baru yang tidak mungkin didapatkannya di kotanya. la harus mencari pekerjaan di Jakarta, walaupun terpaksa harus meninggalkan anak dan istrinya di Bandung. Dengan mengandalkan sarjana ekonominya—yang baru saja diraihnya—, ia berkeyakinan akan cepat mendapat pekerjaan.
Rupanya Tuhan sedang menguji Abdurrahman. Kemelut demi kemelut senantiasa menimpa diri dan keluarganya. Setelah menjalani pensiun, lelaki itu didera masalah lain. Mariun, pamannya, mengambil alih semua warisan yang bukan haknya. Abdurrahman yang juga merupakan ahli waris tidak puas dengan perlakuan yang tidak adil dari adik ibunya itu. la berusaha menggugat lewat jalur hukum. Belum beres masalah yang satu, ia harus menerima kenyataan lain; Aminah, putrinya yang ketiga, dipulangkan dari tugas belajarnya di Negeri Belanda. Selain tidak biasa dengan kehidupan di Belanda, rupanya Aminah hamil akibat perbuatan dengan pacarnya sebelum ia pergi ke Belanda.
Kenyataan itu dihadapi oleh Abdurrahman dengan tabah. Niatnya semula untuk mencari pekerjaan tetap dilakukannya. Secara kebetulan, Asikin—adiknya lain ibu— pulang dari Jepang dan menawarkan pekerjaan kepada Abdurrahman untuk mengawasi pembangunan rumah Asikin di Kebayoran Baru. Tentu saja ia tak menolak pekerjaan itu, walaupun menurut pandangan orang-orang ia diperlakukan oleh adik tirinya sebagai bawahan.
Hari demi hari berlalu dengan meninggalkan kepahitan. Abdurrahman jadi seperti terbiasa menghadapi kejadian-kejadian yang menimpa dirinya. Ia tetap tabah. Juga seperti ketika ia dipanggil Tini—ibu tirinya—yang memberitahukan bahwa Ina telah serong dengan Sukanda—suami Tini. Tini sendiri sangat kecewa dan tidak menyangka kalau kejadian tersebut menimpa dirinya. Keputusan Tini adalah mutlak: ia menceraikan suaminya. Hal seperti itu sulit bagi Abdurrahman, ia tak bisa mengambil keputusan yang sama dengan Tini.
Kejadian tersebut ternyata berbuntut lain. Asikin memecat Abdurrahman
dari pekerjaannya. Keputusan ini tidak terlepas dari perintah Tini, ibunya.
Kehidupan Abdurrahman jadi bertambah menyedihkan. la hidup menumpang pada Fulia, adiknya. Dalam ketermenungan memikirkan hari esok, Susana datang menemuinya. Abdurrahman sangat bahagia bertemu dengan anaknya yang telah berubah sama sekali itu. Dengan kedatangan Susana, ia dapat sedikit melupakan kemalangannya. Abdurrahman bahkan berterima kasih kepada anaknya yang memberinya uang dan mau membiayai pengobatan Aminah yang tak kunjung sembuh.
Adanya sedikit uang pemberian Susana mendorong Abdurrahman untuk mengurus masalah warisan yang masih terkatung-Katung. Sepulang dari mengurus warisan di Tasikmalaya, bus yang ditumpangi Abdurrahman menabrak pohon. Hampir semua penumpang meninggal. Untung Abdurrahman selamat, meskipun menderita cedera berat.
Saat Abdurrahman tergeletak di rumari sakit, datang berita yang menggembirakan bahwa ia mendapat panggilan kerja di Cibinong. Setelah sembuh, dengan optimisme yang besar—walaupun kedatangannya telah melewati batas waktu yang ditentukan— Abdurrahman datang ke Cibinong. Ia sungguh kecewa begitu mengetahui jabatannya telah diduduki orang lain. Ia bertambah sedih sewaktu mendengar penjelasan dari bagian personalia bahwa ia tidak dipilih karena ada yang mengabarkan bahwa ia meninggal dalam kecelakaan yang menimpanya. Orang yang mengabarkan berita bohong itu adalah orang yang kini
WANITA ITU ADALAH IBU
Pengarang : Sori Siregar (12 November 1939)
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun
: 1982

Meninggalnya Laura membuat Hezan merasa begitu sangat kehilangan
seseorang yang dicintainya. Cinta Hezan yang mendalam terhadap istrinya itu menyebabkan ia bertekad untuk tidak mempunyai istri lagi. Dengan hidup tetap menduda, ia merasa tidak mengkhianati cintanya kepada almarhumah. Begitu pula ia merasa sanggup membesarkan putri tunggalnya, Prapti, tanpa perlu mengakhiri status dudanya. Yang penting baginya, ia dapat menumpahkan kasih sayangnya kepada putrinya seorang.
Sungguhpun demikian, Hezan juga tidak dapat membohongi dirinya sendiri bahwa sesungguhnya ia begitu kesepian. Bertahun-tahun sejak istrinya meninggal, ia merasakan kesepian itu. Namun, ia juga tidak ingin Prapti mengetahui apa yang selama ini ia pendam dengan penuh kegelisahan.
Kesepian yang dirasakan Hezan makin terasa mengganggunya setelah Prapti menikah dengan Tonton. Mitos untuk mempertahankan diri sebagai suami yang setia, justru makin menggelisahkannya, apabila ia ingat kemunafikannya selama ini. Di depan anaknya,Hezan berperan sebagai ayah yang taat beragama dan setia mencintai almarhumah. Namun, di balik itu, Hezan mencari kepuasan lewat perempuan-perempuan lain. Jadilah duda itu hidup seolah-olah dalam dua dunia; sebagai ayah yang ideal di mata putrinya, dan sebagai lelaki yang butuh kehangatan tubuh perempuan, di hadapan hati nuraninya sendiri.
Sebelum itu, Prapti sendiri pernah mengusulkan agar ayahnya menikah lagi. Namun ternyata, Hezan sendiri menanggapinya secara lain; dengan kawin lagi, ia khawatir hal itu justru merupakan pengkhianatan terhadap cintanya kepada istrinya, almarhumah. "Aku sebenarnya tidak tahu, gagasan yang dikemukakan Prapti kepadaku... Yang jelas aku terkejut dengan saran yang diajukan Prapti. Betapa tidak. Setelah lima belas tahun mendampinginya dan membesarkannya setelah kepergianmu, Prapti menyarankan kepadaku agar aku mencari penggantimu" (hlm.21). Begitulah, Hezan seolah-olah hendak mengadukan persoalannya kepada Laura, almarhumah.
Apa yang dirasakan Hezan, dirasakan pula oleh Prapti berkenaan dengan usul agar ayahnya mencari pengganti ibunya. "Aku malah telah berbuat lebih jauh. Meminta ayah untuk mencari pengganti Ibu. Sampai di mana sebenarnya cintaku pada Ibu? Mungkin cintaku terlalu besar kepada ayah, yang membuatku melupakan Ibu" (hlm. 34).
Bagi Hezan, dalam perkembangannya kemudian, persoalannya bukan lagi pada kekhawatirannya mengkhianati cinta kepada istrinya, melainkan kemunafikannya sendiri. Pada mulanya Hezan beranggapan bahwa tak ada artinya perkawinannya nanti jika hanya karena hendak menghindari dosa. Karena
bagaimanapun juga, perkawinannya itu mesti dilandasi oleh perasaan cinta. Padahal cintanya sudah tumpah pada Laura. "Yang jelas aku tidak akan bisa menganggap istri baru seperti Laura. Cintaku kepada Laura tidak akan dapat kualihkan kepadanya. Lalu, apa artinya perkawinan tanpa cinta?" (him. 49). Itulah yang membuat Hezan lebih suka melakukan hubungan gelap—tanpa nikah— daripada harus kawin, yang berarti mengalihkan cintanya dari Laura kepada wanita yang dinikahinya.
Belakangan, munculnya Nuning, sosok wanita yang sedikit banyak mengingatkannya kepada Laura, mulai mencairkan sikap Hezan dalam hal keengganannya untuk menikah lagi. la mulai merasakan sesuatu yang lain, dan ia merasa cintanya tumbuh kembali. "Cinta kita adalah cinta tua.... Aku akan melupakan semua perasaan yang terpendam ini. Kalau kau memang telah ditakdirkan untuk menjadi milikku, kau tidak akan pernah bisa dirampas oleh siapa saja" (hlm. 121). Nuning pula yang kemudian ia tetapkan sebagai calon istrinya yang baru. Sementara Prapti sendiri telah menemukan sosok ibunya pada diri Nuning Maka, tidak ada alasan baginya untuk menolak Nuning sebagai ibu tirinya. Apalagi, perempuan yang sudah mulai berumur itu pur. merasakan hal yang sama: "Datanglah, datanglah sekali lagi. Aku akan membukakan pintu ini lebar-lebar untukmu" (hlm, 123).






PERTEMUAN JODOH
Pengarang : Abdul Muis
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun
: 1932; Cetakan V, 1964

Ratna, seorang murid Frobelkweeschool, secara tak sengaja berkenalan
dengan pemuda Suparta dalam kereta yang membawanya dari Jakarta ke Bandung. Suparta berusaha mencarikan tempat duduk buat gadis itu, yang semula dipenuhi barang-barang milik sepasang suami-istri Tionghoa. Di Stasiun Cimahi, suami-istri Tionghoa itu ditahan polisi karena ditemukan membawa candu.
Perkenalan tersebut rupanya berkesan cukup dalam bagi sepasang anak
muda itu. Suparta pun berkesempatan untuk mengantarkan gadis itu sampai ke
halaman sekolahnya. Selanjutnya, mereka sepakat untuk meneruskan hubungan
lewat surat.
Beberapa bulan kemudian, Suparta yang murid Stovia itu, melalui sepucuk surat, mengutarakan niatnya untuk memperistri Ratna. Meskipun tidak secara tegas, Ratna menyambut baik niat Suparta. la bersedia juga menghabiskan masa liburannya di Surnedang untuk sekaligus berkenalan secara baik-baik dengan keJuarga pemuda itu. "Ibu Suparta termasuk golongan 'menak baheula', yaitu orang tua turunan bangsawan yang masih berpegang teguh alam keadaan dan adat lembaga zaman dahulu" (hlm. 29).
Sambutan ibu Suparta ternyata tidak begitu ramah. Ratna kecewa pada sikap Nyai Raden Tedja Ningrum yang memandangnya dengan cemooh setelah tahu bahwa Ratna turunan orang kebanyakan saja. Ibu Suparta juga bahkan sengaja menyinggung-nyinggung nama gadis lain yang dianggapnya lebih pantas untuk anaknya, yang tak lain adalah teman sekelas Ratna di Frobelkweeschool.
Ratna kemudian bertekad untuk melupakan Suparta. Berita pertunangan Suparta dengan Nyai Raden Siti Halimah alias "Dewi Dekok" tidak membuatnya putus asa. Namun, kemalangan lain terpaksa pula harus ia terima. Usaha pembakaran kapur ayahnya, Tuan Atmadja, bangkrut. Akibatnya, Ratna terpaksa memutuskan keluar dari sekolahnya.
Cobaan-cobaan itu tidak membuat Ratna patah semangat. la pun kemudian berusaha mencari pekerjaan. Gaji yang ia terirna sebagai pelayan toko, digunakannya untuk membiayai sekolah adiknya, Sudarma. Namun, baru empat bulan ia bekerja, toko itu harus ditutup atas perintah pengadilan. Ratna kembali melamar pekerjaan di kantor advokat. Namun, ia terpaksa mengurungkan niatnya karena si advokat itu berusaha menggodanya. Dalam kebingungan, ia lewat di depan sebuah rumah besar. Pikirannya kemudian muncul, untuk menjadi pembantu rumah tangga. la pun menjadi pembantu Tuan dan Nyonya Kornel.
Sementara itu, Suparta yang sudah menjadi dokter berusaha mcnjumpai Ratna kembali. la kehilangan jejak kekasihnya itu. la juga menyesalkan ketidaksetujuan ibunya terhadap keinginannya untuk memperistri Ratna. Namun,
ketika sikap keras hati ibunya itu melunak, Suparta justru kehilangan jejak Ratna. Berkat pertolongan direktris Frobelkweeschool, dokter muda itu memperoieh alamat orang tua Ratna di Tagogapu. Ternyata, di rumah orang tua Ratna, Suparta juga tak menjumpai gadis itu. Orang tua Ratna yang melihat kesungguhan Suparta merasa tersentuh hatinya sehingga mereka rriemberitahukan alamat Ratna di Kebon Sirih. Alangkah terkejutnya Suparta ketika mendengar bahwa Ratna sudah berangkat ke Jakarta bersama adiknya pagi itu, sedangkan pemilik rumah tempat Ratna menumpang tidak mengetahui tujuan kakak beradik itu ke Jakarta.
Dalam pada itu, selama Ratna menjadi pembantu keluarga Kornel, berbagai cobaan harus diterimanya dengan tabah. Kehadirannya dalam keluarga itu tidak luput dari rasa iri Jene, pembantu yang juga bekerja pada keluarga Kornel. Hingga pada suatu ketika, Ratna dituduh mencuri perhiasan Nyonya Kornel atas fitnah Jene. Ratna kemudian dibawa ke kantor polisi. Ketika para polisi yang menjaganya lengah, Ratna melarikan diri, kemudian terjun ke sungai di sekitar jembatan Kwitang. Beruntung, nyawanya masih dapat diselamatkan. Dalam keadaan sekarat, ia dibawa ke rumah sakit.
Sangat kebetulan bahwa dokter yang merawat Ratna adalah Suparta. Pertemuan itu tentu saja membesarkan hati kedua belah pihak. Keyakinan Suparta bahwa Ratna tidak bersalah, ikut mempercepat kesembuhan wanita muda itu. Untuk rnemulihkan nama baik Ratna, dokter muda itu menyiapkan seorang pengacara terkenal untuk mendam-pingi gadis pujaannya di pengadilan. Sebab, bagaimanapun, Ratna masih harus ber-urusan dengan penegak hukum.
Di pengadilan terbukti bahwa Ratna tidak bersalah. Pencuri perhiasan Nyonya Kornel ternyata adalah A mat, kekasih Jene. Pembantu keluarga Kornel yang bernama Jene itu diduga diperalat oleh kekasihnya. Pengadilan juga memutuskan bahwa Amat bersalah dan diganjar lima tahun penjara. Sementara itu, Jene tidak dikenakan hukum-an walaupun sebenarnya harus dituntut.
Sidang pengadilan juga telah mempertemukan Ratna dengan Sudarma, adiknya, schattcr pegadaian Purwakarto yang bertindak sebagai saksi pertama. Lalu, atas ke-sepakatan Suparta dan Sudarma, Ratna disuruh beristirahat di sebuah paviliun "Bidara Cina". Gadis itu tidak dii/inkan bertemu dengan sembarang orang, kecuali Suparta yang setiap sore datang memeriksa kesehatannya. Lambat- laun kesehatan Ratna mulai puiih. la juga mulai dapat mengingat-ingat segala sesuatunya, termasuk hubungannya dengan Suparta.
Begitu Ratna meninggalkan tempat peristirahatannya, Suparta melamarnya. "Dokter Suparta sendiri yang berkehendak, supaya nikah dilangsungkan hari ini, ..." (hlm. 155). Tuan Atmadja sekeluarga berkumpul di rumah Sudarma menyelenggarakan pesta perkawinan Ratna dengan Dokter Suparta.
Kebahagiaan pengantin baru itu bertambah lagi ketika mereka pulang ke Tagogapu. Rumah ayah Ratna kini lebih besar dibandingkan sebelumnya. Keadaan Tuan Atmadja sekarang sudah lebih baik lagi berkat bantuan kedua anaknya. Kini, pengantin baru itu menempati sebuah rurnah besar, bersebelahan dengan rurnah orang tua Ratna. Rumah itu sengaja dibangun Suparta sebagai hadiah perkawinan bagi istrinya.

Narrative Text

The Smartest Animal

Once there was a farmer from Laos. Every morning and every evening, he ploughed his field with his buffalo.
One day, a tiger saw the farmer and his buffalo working in the field. The tiger was very surprised to see a big animal listening to a small animal. The tiger wanted to know more about the big animal and the small animal.
After the man went home, the tiger spoke to the buffalo; “you are so big and strong. Why do you do everything the man tells you?” The buffalo answered; “oh, the man is very intelligent”.
The tiger asked; “can you tell me how intelligent he is?”. “No, I can’t tell you”, said the buffalo; “but you can ask him”
So the next day the tiger asked to the man; “Can I see your intelligence?”. But the man answered; “it at home”. “Can you go and get it?” asked the tiger. “Yes” said the man; “but I am afraid you will kill my buffalo when I am gone. Can I tie you to a tree?”
After the man tied the tiger to the tree, he didn’t go home to get his intelligence. He took his plough and hit the tiger. Then he said; “Now you know about my intelligence even you haven’t seen it.

Generic Structure Analysis
1. Orientation; introducing specific participants; farmer and his buffalo, once in Laos
2. Complication; revealing a series of crisis: the tiger wanted to know more about the farmer and the buffalo, the tiger wanted to know about the farmer’s intelligence.
3. Resolution; the crisis is resolve: the farmer hit the tiger

Language Feature Analysis
o Using saying verb; answered
o Using thinking verb; saw, was surprised to
o Using action verb; tie, hit
o Using time conjunction; once, one day
o Using connectives; after, the next day
o Using past tense; there was a farmer, the man tied the tiger.

The Three Feathers

There was once upon a time a king who had three sons, of whom two were clever and wise, but the third did not speak much, and was simple, and was called the simpleton. When the king had become old and weak, and was thinking of his end, he did not know which of his sons should inherit the kingdom after him. Then he said to them, go forth, and he who brings me the most beautiful carpet shall be king after my death.

And that there should be no dispute amongst them, he took them outside his castle, blew three feathers in the air, and said, you shall go as they fly. One feather flew to the east, the other to the west, but the third flew straight up and did not fly far, but soon fell to the ground.

And now one brother went to the right, and the other to the left, and they mocked simpleton, who was forced to stay where the third feather had fallen. He sat down and was sad. Then all at once he saw that there was a trap-door close by the feather. He raised it up, found some steps, and went down them. Then he came to another door, knocked at it, and heard somebody inside calling - little green waiting-maid, waiting-maid with the limping leg, little dog of the limping leg, hop hither and thither, and quickly see who is without.

The door opened, and he saw a great, fat toad sitting, and round about her a crowd of little toads. The fat toad asked what he wanted. He answered, I should like to have the prettiest and finest carpet in the world. Then she called a young one and said - little green waiting-maid, waiting-maid with the limping leg, little dog of the limping leg, hop hither and thither, and bring me the great box.

The young toad brought the box, and the fat toad opened it, and gave simpleton a carpet out of it, so beautiful and so fine, that on the earth above, none could have been woven like it. Then he thanked her, and climbed out again.

The two others, however, had looked on their youngest brother as so stupid that they believed he would find and bring nothing at all. Why should we give ourselves a great deal of trouble searching, said they, and got some coarse handkerchiefs from the first shepherds' wives whom they met, and carried them home to the king.

At the same time simpleton also came back, and brought his beautiful carpet, and when the king saw it he was astonished, and said, if justice be done, the kingdom belongs to the youngest. But the two others let their father have no peace, and said that it was impossible that simpleton, who in everything lacked understanding,
should be king, and entreated him to make a new agreement with them.

Then the father said, he who brings me the most beautiful ring shall inherit the kingdom, and led the three brothers out, and blew into the air three feathers, which they were to follow. Those of the two eldest again went east and west, and simpleton's feather flew straight up, and fell down near the door into the earth.

Then he went down again to the fat toad, and told her that he wanted the most beautiful ring. She at once ordered her big box to be brought, and gave him a ring out of it, which sparkled with jewels, and was so beautiful that no goldsmith on earth would have been able to make it.

The two eldest laughed at simpleton for going to seek a golden ring. They gave themselves no trouble, but knocked the nails out of an old carriage-ring, and took it to the king, but when simpleton produced his golden ring, his father again said, the kingdom belongs to him. The two eldest did not cease from tormenting the king until he made a third condition, and declared that the one who brought the most
beautiful woman home, should have the kingdom. He again blew the three feathers into the air, and they flew as before.

Then simpleton without more ado went down to the fat toad, and said, I am to take home the most beautiful woman. Oh, answered the toad, the most beautiful woman. She is not at hand at the moment, but still you shall have her. She gave him a yellow turnip which had been hollowed out, to which six mice were harnessed. Then simpleton said quite mournfully, what am I to do with that. The toad answered,
just put one of my little toads into it. Then he seized one at random out of the circle, and put her into the yellow coach, but hardly was she seated inside it than she turned into a wonderfully beautiful maiden, and the turnip into a coach, and the six mice into horses. So he kissed her, and drove off quickly with the horses, and
took her to the king.

His brothers, who came afterwards, had given themselves no trouble at all looking for beautiful girls, but had brought with them the first peasant women they chanced to meet. When the king saw them he said, after my death the kingdom belongs to my youngest son. But the two eldest deafened the king's ears afresh with their clamor, we cannot consent to simpleton's being king, and demanded that the one whose wife could leap through a ring which hung in the centre of the hall should have the preference. They thought, the peasant women can do that easily, they are strong enough, but the delicate maiden will jump herself to death.

The aged king agreed likewise to this. Then the two peasant women jumped, and jumped through the ring, but were so clumsy that they fell, and their coarse arms and legs broke in two. And then the pretty maiden whom simpleton had brought with him, sprang, and sprang through as lightly as a deer, and all opposition had to cease. So he received the crown, and has ruled wisely for a length of time.

Golden Egg

Long time ago a remote village, in central China was inhabited mainly with farmers and hunters.
One day, a poor farmer lost his entire livestock to flood. He prayed hard to God for help or his family would die of starvation.
Few days later, an old man with long grey beard, passed by his house took pity on him. He gave him a goose and said “ I don’t have any expensive thing to give you and hope this goose will help you to ease your hardship.”
A week later to almost surprise the farmer found and egg in his yard. This was no ordinary egg. It was a golden egg. He was suddenly overcome with joy.
Thereafter, his livelihood had rapidly improved but the farmer had forgotten his earlier hardship. He became lazy, arrogant and spendthrift.
Strangely, the goose only laid one golden egg every six months. The greedy farmer lost his patient and slaughtered his goose thinking there were plenty of golden eggs inside its stomach.
Though he very much regretted for his foolishness, it’s already too late.

The Three Sheiks and Queen of Arabia

Maura, who liked to be thought of as the most beautiful and powerful queen of Arabia, had many suitors. One by one she discarded them, until her list was reduced to just threes sheiks, all equally young and handsome, rich and strong. It was very hard to decide who would be the best of them.

One evening, Maura disguised herself and went to the camp of the three sheiks, as they were about to have dinner, and asked them for something to eat.

The first gave her some leftover food; the second gave her some unappetizing camel’s tail; the third sheik, who was called Hakim, offered her some of the most tender and tasty meat. After dinner, the disguised queen left the sheiks’ camp.

The following day the queen invited the three sheiks to dinner at her palace. She ordered her servants to give each one exactly what they had given her the evening before.

Hakim, who received a plate of delicious meat, refused to eat it if the other two could not share it with him, and this act finally convinced Queen Maura that he was the man for her.

“Without question, Hakim is the most generous of you,” she announced her choice to the sheiks, “So, it is Hakim I will marry.”

The Moon, A Balloon, and A Spoon

This is a very strange story about the moon, a balloon and a spoon-but who's to say it isn't true?
It happened late one night when everybody had gone to bed. All the children in the houses had been fast asleep for hours, and all the grown-ups too. Only the cats that sat on the rooftops were wide awake in the monnlight.

Suddenly there came a noise like..,,,...thunder perhaps, or a jet plane maybe, or the roaring, rushing sound of a hurricane......no-one could really say for sure.

All at once everyone was out of bed opening their windows and looking up into the sky.
There it was again, and again, and again. The noise was so loud that it knocked off some of the chimney pots and sent them rolling down the roofs.

"What is it?" the people in the houses cried with fright.

A ginger cat who had been sitting on the roof seemed to know the answer.

"Its the Moon!" he purred, looking very aloof. "The Moon has a bad cold and he keeps on sneezing!" and the ginger cat strolled off to find a quieter rooftop.

Sure enough when the people looked up into the sky, they could see that the Moon had a dreadful cold red nose and all!

The stars were scattered across the sky, for they found it very difficult to hang on when the Moon was sneezing so hard.

All through that night the moon sneezed and sneezed. No-one got a wink of sleep and everyone felt very tired and grumpy next morning.

"What are we going to do?" neighbours asked one another-but nobody had the least idea.

"How long does a bad cold usually last?" someone asked the chemist in the shop down the street.

"At least a week," he said gravely, "and in some cases up to a fortnight!"

Everybody groaned. No sleep for a fortnight.....it was unthinkable!.

"What the Moon really needs is a bottle of my best cold medicine," the chemist went on, "that will stop him sneezing in a jiffy."

"This all sounds very silly indeed," said a lady who lived in one of the houses. "How on earth can we give medicine to the Moon?"

"Somebody could float up there in a ballon," said one little boy "they do it all the time in nursery rhymes and fairy stories!"

"That sounds like a very good idea to me," a man spoke up, "I have a hot-air balloon and would gladly help the Moon's bad cold!"

First the medicine had to be mixed. The chemist found everything he needed and put all the ingredients into a great big bowl. He had a giant bottle in his shop window so he carefully poured the cold mixture into that.
"So far so good," smiled the chemist looking very pleased with himself.

"We shall need a giant spoon!" piped up the little boy (whose idea it was in the first place).
"I've just the thing," cried the baker. "I use it to stir my cakes at Christmas time.......I've such a lot to make!"

So straight away he ran to his shop to fetch the giant spoon.

The man who owned the hot-air balloon started getting things ready.

The little boy (whose idea it was in the first place), was going up in the basket to give the Moon the medicine.
By the time darkness fell and the Moon appeared in the sky, everything was ready.

You could hear that the Moon's cold was no better, in fact he sounded much worse. Even the clouds were being blown all over the place.

"Soon we shall be sneezing instead of twinkling," some of the stars grumbled loudly.
At long last the man in the hot-air balloon and the little boy, (whose idea it was in the first place), reached the Moon.

Very, very carefully the little boy gave the Moon the cold medicine from the giant spoon.

"Is it alright to take the whole bottle?" asked the Moon wheezing and sneezing.

"Perfectly alright," the little boy replied, "it says so on the label!"

The cold medicine worked wonders. In next to no time the Moon recovered and all was peace and quiet.
Everyone in the houses had a good night's sleep, for there was nothing to disturb their slumbers......and the cats walked along the rooftops as usual and gazed up at the moon, who was asleep too!

CONTOH EKSPOSISI JAWA

CARA GAWE KOPI

Cara Ngawe Kopi Iku Gampang. Aku Arep Ngandani Wong Sing Rak Iso Ngawe Kopi Utowo Wong Kang Kon Gawe Paragraf Eksposisi Sing Gunakake Bahasa Jawa.

Piranti : Bahane :
1. Gelas 1. Kopi
2. Sendok 2. Gula

Cara Gawene :
1. Campurke 1 Sendok Gulo lan 3 Sendok Gulo Neng Gelas
2. Jeri Campuran Kuwi Gawa Banyu Anget
3. Udek Gula Sampek Ilang
4. Campuri Kopi Ngawa Seres Utawa Susu Cair.

Kopi Uwenak Uwes Dadi

Kopi iki paling enak di gawe Pas Ndelok Bal bal an

Saturday, 2 April 2011

Peringkat Pssi

lihat selenkapnya

Liga Champion

LIGA CHAMPIONS
Mulai 18 Agustus 2010

Klub-klub papan atas Eropa hadir kembali memperebutkan gelar juara Liga Champions. Sebuah gelar bergengsi di daratan Eropa sebagai simbol pengukuhan klub raksasa terbaik se-Eropa. Memasuki musim kompetisi 2010/2011 beberapa klub yang berada di posisi teratas Liga Eropa siap bertarung untuk memperebutkan gelar prestisius tersebut.

Untuk memuaskan penggemar sepakbola, RCTI akan menayangkan pertandingan-pertandingan pilihan antar klub raksasa Eropa di Liga Champions. Jangan lewatkan tayangan pertandingan Liga Champions Perempat Final mulai April 2011.



PSSI

Liputan6.com, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengatakan bahwa pemerintah akan bertanggung jawab penuh atas kelangsungan timnas sepak bola yang turun di SEA Games 2011. "Pelatnas jalan terus. Ini kan demi kepentingan bangsa dan negara," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di sela kegiatan Kridha Olahraga di Kantor BPS Jakarta, Jumat (1/4).

Timnas sepak bola yang diproyeksikan turun di SEA Games 2011 langsung diambil alih oleh Program Indonesia Emas (PRIMA). Kondisi ini disampaikan Menpora Andi Mallarangeng setelah PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid dibekukan oleh pemerintah dan KONI/KOI. Jika diambil alih PRIMA maka sistem penggajian pemain jelas akan berbeda dibanding saat dikendalikan PSSI. Untuk kelompok atlet mendapatkan gaji Rp 5 juta per bulan, sedangkan kelompok madya hanya Rp 3,5 juta per bulan.

Besaran gaji yang akan diterima jika tidak ada perlakuan khusus, jauh di bawah yang biasanya diterima. Uang saku pemain timnas yang menjalani Pelatnas Rp 300 ribu per hari untuk timnas junior, sementara Rp 500 ribu untuk timnas senior.

Menurut dia, Pelatnas sepak bola harus tetap berjalan terus sama dengan cabang olahraga yang lain. Apalagi SEA Games 2011 di Tanah Air sudah dekat. Untuk itu semuanya harus dijalankan sesuai dengan jadwal. "Pokoknya jalan terus. Pemerintah akan mendukung terus," tegasnya.

Yongky Ariwibowo dan kawan-kawan sesuai dengan jadwal menjalani Pelatnas mulai 25 April mendatang. Setelah itu, anak asuh Alfred Riedl akan menjalani pembentukan karakter di Markas Kopassus Batujajar, Bandung.

Selanjutnya seluruh pemain akan menjalani pemusatan latihan di Austria, 7 Mei hingga 7 Juni. Pemusatan latihan itu diharapkan mampu meningkatkan performa pemain yang pada SEA Games 2011 ditargetkan mampu merebut medali emas.

Selain pemusatan di luar negeri, Egi Melgiansyah dan kawan-kawan dijadwalkan menjalani pertandingan uji coba internasional di antaranya melawan Belanda, Chile, dan Korea Selatan. (ANT/Vin)

Sejarah mu

Manchester United F.C.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Manchester United F.C. Lambang Manchester United F.C.

Nama lengkap Manchester United Football Club
Julukan The Red Devils[1]
Didirikan 1878 dengan nama Newton Heath LYR F.C.
Stadion Old Trafford
(Kapasitas: 75.957)
Pemilik Bendera Amerika Serikat Keluarga Glazer
Wakil ketua Bendera Amerika Serikat Joel Glazer dan Bendera Amerika Serikat Avram Glazer
Manajer Alex Ferguson
Liga Liga Utama
2009–10 Liga Utama, ke-2
Situs web http://www.manutd.com/


Manchester United F.C. (biasa disingkat Man Utd, Man United atau hanya MU) adalah sebuah klub sepak bola papan atas di Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester,

Dibentuk sebagai Newton Heath L&YR F.C. pada 1878 sebagai tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United pada 1902.

Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson - dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership di tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan sebelas kali merebut trofi juara.

Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi di kejuaraan Eropa; mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions tiga kali sepanjang sejarahnya (1968, 1999, 2008).

Sejak musim 86-87, mereka telah meraih 21 trofi besar - jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 18 trofi juara Liga Utama Inggris (termasuk saat masih disebut Divisi Satu). Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali.[2] Pada 2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.

Pada 12 Mei 2005, pengusaha Amerika Serikat Malcolm Glazer menjadi pemilik klub dengan membeli mayoritas saham yang bernilai £800 juta (US$1,47 milyar) diikuti dengan banyak protes dari para pendukung fanatik.
Sejarah
Tahun awal (1878–1945)
Tim Manchester United pada awal sesi 1905-06, yang pada saat itu menjadi juara dua di Divisi 2 dan terangkat.

Tim pertama kali dibentuk dengan nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. pada 1878 sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire, stasiun kereta api di Newton Heath. Kaos tim berwarna hijau - emas. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di kota dekat Clayton pada 1893. Tim sudah memasuki kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, menjadi perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris perkumpulan dan pengedropan "L&YR" dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C saja..

Tak lama kemudian, di tahun 1902, tim nyaris bangkrut, dengan utang lebih dari £2500. Lapangan Bank Street mereka telah ditutup.[3]

Sebelum tim mereka bubar, mereka menerima investasi dari J. H. Davies*, direktur Manchester Breweries. Awalnya, seorang legenda tim, Harry Stafford, yang merupakan kapten tim, memamerkan anjing St. Bernardnya**, kemudian Davies memutuskan untuk membeli anjing itu. Stafford menolak, tetapi berhasil mempengaruhi Davies untuk menannamkan modal pada tim dan menjadi chairman tim.[4] Diadakan rapat untuk mengganti nama perkumpulan. Manchester Central dan Manchester Celtic adalah nama yang diusulkan, sebelum Louis Rocca, seorang imigran muda asal Italia, berkata "Tuan-tuan, mengapa kita tidak menggunakan nama Manchester United?"[5] Nama ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis mulai 26 April 1902. Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.

Ernest Mangnall ditunjuk menjadi sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri pada tanggal 28 September 1902. Mangnall bekerja keras untuk mengangkat tim ke Divisi Satu dan gagal pada upaya pertamanya, menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall memutuskan untuk menambah sejumlah pemain ke dalam klub dan merekrut pemain seperti Harry Moger, Dick Duckworth, dan John Picken, ada juga Charlie Roberts yang membuat dampak besar. Dia dibeli £750 dari Grimsby Town pada April 1904, dan membawa tim ke posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904.

Mereka kemudian berpromosi ke Divisi Satu setelah finis diurutan dua Divisi Dua musim 1905–06. Musim pertama mereka di Divisi Satu berakhir kurang baik, mereka menempati urutan 8 klasmen. Akhirnya mereka memenangkan gelar liga pertamanya pada tahun 1908. Manchester City sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang ditetapkan FA. Mereka didenda £250 dan delapan belas pemain mereka dihukum tidak boleh bermain untuk mereka lagi. United dengan cepat mengambil kesempatan dari situasi ini, merekrut Billy Meredith dan Sandy Turnbull, dan lainnya. Pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA. Mereka mulai bermain pada musim 1907–08 dan United membidik gelar juara saat itu. Kemenangan 2–1 atas Sheffield United memulai kemenangan beruntun sepuluh kali United. Namun pada akhirnya, mereka tutup musim dengan keunggulan 9 poin dari rival mereka, Aston Villa.

Klub membutuhkan waktu dua tahun untuk membawa trofi lagi, mereka memenangkan trofi Liga Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim 1910–11. United pindah ke lapangan barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di Old Trafford pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka kalah 4-3. Mereka tidak mendapat trofi lagi pada musim 1911–12, mereka tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City setelah 10 tahunnya bersama United. Setelah itu, mereka 41 tahun bermain tanpa memenangkan satu trofi pun.

United kembali terdegradasi pada tahun 1922 setelah sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga Divisi Satu dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi Dua 1934. kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.

Keterangan:

Pemilik Manchester United yang pertama
St. Bernard akhirnya menjadi maskot MU yang pertama dari tahun 1902-1906
Era Sir Matt Busby Busby (1945–1969)
Matt Busby.

Pada tahun 1945, Matt Busby ditunjuk menjadi manager dari tim yang berbasis di Old Trafford ini. Dia meminta sesuatu yang tidak biasa pada pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri, memilih pemain yang akan direkrut sendiri dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri. Dia telah kehilangan lowongan manager di klub lain, Liverpool F.C., karena pekerjaan yang diinginkannya itu dirasa petinggi Liverpool adalah pekerjaan seorang direktur, tetapi United memberikan kesempatan untuk ide inovatifnya. Pertama, Busby tidak merekrut pemain, melainkan seorang asisten manager yang bernama Jimmy Murphy. Keputusan menunjuk Busby sebagai manager merupakan keputusan yang sangat tepat, Busby membayar kepercayaan pengurus dengan mengantar United ke posisi kedua liga pada tahun 1947, 1948 and 1949 dan memenangkan Piala FA tahun 1948. Stan Pearson, Jack Rowley, Allenby Chilton, dan Charlie Mitten memiliki andil yang besar dalam pencapaian United ini.

Charlie Mitten pulang ke Colombia untuk mencari bayaran yang lebih baik, tetapi kemampuan pemain senior United tidak menurun dan kembali meraih gelar Divisi Satu pada 1952. Busby tahu, bahwa tim sepak bola tidak hanya membutuhkan pengalaman pemainnya, maka, dia juga berpikir untuk memasukkan beberapa pemain muda. Pertama-tama, pemain muda seperti Roger Byrne, Bill Foulkes, Mark Jones dan Dennis Viollet, membutuhkan waktu untuk menunjukkan permainan terbaik mereka, akibatnya United tergelincir ke posisi 8 pada 1953, tetapi tim kembali memenangkan liga tahun 1956 dengan tim yang usia rata-rata pemainnya hanya 22 tahun, mencetak 103 gol. Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkannya menjadi salah satu manager yang paling sukses menangani Manchester United (pertengahan 1950-an, pertengahan akhir 1960-an dan 1990-an). Busby mempunyai pemain bertalenta tinggi yang bernama Duncan Edwards. Pemuda asal Dudley, West Midlands memainkan debutnya pada umur 16 tahun di 1953. Edwards dikatakan dapat bermain disegala posisi dan banyak yang melihatnya bermain mengatakan bahwa dia adalah pemain terbaik. Musim berikutnya, 1956–57, mereka menang liga kembali dan mencapai final Piala FA, kalah dari Aston Villa. Mereka menjadi tim Inggris pertama yang ikut serta dalam kompetisi Piala Champions Eropa, atas kebijakan FA. Musim lalu, FA membatalkan hak Chelsea untuk tampil di Piala Champions. United dapat mencapai babak semi-final dan kemudian dikandaskan Real Madrid. Dalam perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan kemenangan yang tetap menunjukkan bahwa mereka adalah tim besar, mengalahkan tim juara Belgia Anderlecht 10–0 di Maine Road.
Sebuah plat kenangan di Old Trafford sebagai penghargaan untuk para pemain yang meninggal pada tragedi Munich Air.

Tragedi terjadi pada musim berikutnya, ketika pesawat membawa tim pulang dari pertandingan Piala Champions Eropa mengalami kecelakaan saat mendarat di Munich, Jerman untuk mengisi bahan bakar. Tragedi Munich air tanggal 6 Februari 1958 merenggut nyawa 8 pemain tim - Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam "Billy" Whelan - dan 15 penumpang lainnya, termasuk beberapa staf United, Walter Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry.[6] Terjadi 2 kali pendaratan sebelum yang ketiga terjadi kesalahan fatal, yang disebabkan tidak stabilnya kecepatan pesawat karena adanya lumpur. Penjaga gawang United Harry Gregg mempertahankan kesadaran saat kecelakaan itu dan dibawah ketakutan pesawat akan meledak, menyelamatkan Bobby Charlton dan Dennis Viollet dengan mengencangkan sabuk pengamannya. Tujuh pemain United menginggal dunia di tempat sedangkan Duncan Edwards tewas ketika perjalanan menuju rumah sakit. Sayap kanan Johnny Berry juga selamat dari kecelakaan itu, tetapi cedera membuat karier sepak bolanya berakhir cepat. Dokter Munich mengatakan bahwa Matt Busby tidak memiliki banyak harapan, namun ia pulih dengan ajaibnya dan akhirnya keluar dari rumah sakit setelah dua bulan dirawat di rumah sakit.

Ada rumor bahwa tim akan mengundurkan diri dari kompetisi, namun Jimmy Murphy mengambil alih posisi manager ketika Busby dirawat di rumah sakit, klub melanjutkan kompetisinya. Meskipun kehilangan pemain, mereka mencapai final Piala FA 1958, dimana mereka kalah dari Bolton Wanderers. Akhir musim, UEFA menawarkan FA untuk dapat mengirimkan United dan juara liga Wolverhampton Wanderers untuk berpartisipasi di Piala Champions untuk penghargaan kepada para korban kecelakaan, namun FA menolak. United menekan Wolves pada musim berikutnya dan menyelesaikan liga di posisi kedua klasemen; tidak buruk untuk sebuah tim yang kehilangan sembilan pemain akibat tragedi Munich air.

Busby membangun kembali tim di awal dekade 60-an, membeli pemain seperti Denis Law dan Pat Crerand. Mungkin orang yang paling terkenal dari sejumlah pemain muda ini adalah pemuda Belfast yang bernama George Best. Best memiliki keatletikkan yang sangat langka. Tim memenangkan Piala FA tahun 1963, walaupun hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan di Piala FA membuat pemain menjadi termotivasi dan membuat klub terangkat pada posisi kedua liga tahun 1964, dan memenangkan liga tahun 1965 dan 1967. United memenangkan Piala Champions Eropa 1968, mengalahkan tim asuhan Eusébio SL Benfica 4–1 dipertandingan final, menjadi tim Inggis pertama yang memenagkan kompetisi ini. Tim United saat itu memiliki Pemain Terbaik Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law and George Best. Matt Busby mengundurkan diri pada tahun 1969 dan digantikan oleh pelatih tim cadangan, Wilf McGuinness.
Masa sulit (1969–1986)

Setelah masa yang gemilang, United mengalami masa-masa sulit ketika ditangani Wilf McGuinness, selesai diurutan delapan liga pada musim 1969–70. Kemudian dia mengawali musim 1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness kembali turun jabatan menjadi pelatih tim cadangan. Busby kembali melatih United, walaupun hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby, United mendapat hasil yang lebih baik, namun pada akhirnya ia meninggalkan klub pada tahun 1971. Dalam waktu itu, United kehilangan beberapa pemain kuncinya seperti Nobby Stiles dan Pat Crerand.

Manager Celtic yang berhasil membawa Piala Champions ke Glasgow, Jock Stein, ditunjuk untuk mengisi posisi manager — Stein telah menyetujui kontrak secara verbal dengan United, tetapi membatalkannya — . Frank O'Farrell ditunjuk sebagai suksesor Busby. Seperti McGuinness, O'Farrell tidak bertahan lebih dari 18 bulan, bedanya hanya O'Farrell bereaksi untuk menanggulangi penampilan buruk dari United dengan membawa muka baru ke dalam klub, yang paling nyata adalah direkrutnya Martin Buchan dari Aberdeen seharga £125,000. Tommy Docherty menjadi manager diakhir 1972. Docherty, atau "Doc", menyelamatkan United dari degradasi namun United terdegradasi pada 1974, yang saat itu trio Best, Law and Charlton telah meninggalkan klub. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim panas tahun 1973. Pemain seperti Lou Macari, Stewart Houston dan Brian Greenhoff direkrut untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun tidak menghasilkan apa-apa.

Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di Divisi Dua, dengan peran besar pemain muda berbakat Steve Coppell yang bermain baik pada musim pertamanya bersama United, bergabung dari Tranmere Rovers. United mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi mereka dikalahkan Southampton. Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan mengalahkan Liverpool 2–1. Didalam kesuksesan ini, Docherty dipecat karena diketahui memiliki hubungan dengan istri fisioterapi.

Dave Sexton menggantikan Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim bermain lebih defensif. Gaya bermain ini tidak disukai suporter, mereka lebih menyukai gaya menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli Sexton seperti Joe Jordan, Gordon McQueen, Gary Bailey dan Ray Wilkins, namun tidak dapat mengangkat United menembus ke papan atas, hanya sekali finis diurutan kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala FA, dikalahkan Arsenal. Karena tidak meraih gelar, Sexton dipecat pada tahun 1981, walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya.

Dia digantikan manager flamboyan Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer di Inggris dengan membeli Bryan Robson dari West Brom. Robson disebut-sebut merupakan pemain tengah terbaik sepeninggal Duncan Edwards. Tim Atkinson memiliki pemain baru seperti Jesper Olsen, Paul McGrath dan Gordon Strachan yang bermain bersama Norman Whiteside dan Mark Hughes. United memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985, dan diunggulkan untuk memenangkan liga musim 1985–86 setelah memenangkan 10 pertandingan liga pertamanya, membuka jarak 10 poin dengan saingan terdekatnya sampai Oktober 1986. Penampilan United kemudian menjadi buruk dan United mengakhiri musim di urutan 4 klasemen. Hasil buruk United terus berlanjut sampai akhir musim dan dengan hasil yang buruk yaitu diujung batas degradasi, pada November 1986, Atkinson dipecat. Setelah itu United merekrut pelatih baru, yaitu Sir Alex Ferguson.
Era Alex Ferguson (1986–sekarang)
Sebelum Treble (1986-1998)
Alex Ferguson

Alex Ferguson datang dari Aberdeen untuk menggantikan Atkinson dan mengantarkan klub meraih posisi 11. Musim berikutnya yaitu musim 1987–88, United menyelesaikan liga di posisi kedua, dengan Brian McClair yang menjadi pencetak 20 gol liga setelah George Best.

United mengalami masa sulit 2 musim berikutnya. Dengan pembelian pemain yang cukup banyak, Ferguson tidak dapat memenuhi harapan suporter. Alex Ferguson telah berada dalam bahaya pemecatan pada awal 1990, tetapi sebuah gol dari Mark Robins membawa United menang 1–0 atas Nottingham Forest dibabak ketiga Piala FA. Ini membuat Ferguson terselamatkan dan pada akhirnya United memenangkan Piala FA, setelah mengalahkan Crystal Palace di partai ulang babak final.

United memenangkan Winners' Cup Eropa di 1990–91, mengalahkan juara Spanyol musim itu, Barcelona di final, tetapi mengecewakan di musim berikutnya karena di liga mereka kalah dari saingan, Leeds United.

Kedatangan Eric Cantona di November 1992 merupakan sebuah langkah krusial United saat itu. Cantona membaur bersama pemain dan memenangkan Final Piala FA menjadikan MU menjadi juara dua di liga dan Piala FA. Ferguson membuat suporter kesal karena menjual beberapa pemain Beberapa dari mereka langsung terpilih menjadi anggota Tim nasional sepak bola Inggris. Secara mengejutkan, United kembali meraih double pada musim 1995–96. Ini adalah pertama kalinya klub Inggris meraih double sebanyak dua kali dan akhirnya mereka mendapat sebutan "Double Double".[7]

Mereka memenangkan liga musim 1996–97 dan Eric Cantona menyatakan pensiun dari persepak bolaan profesional pada usia 30. Mereka mengawali musim 1997–98 dengan baik, tetapi mengakhiri liga pada posisi dua klasemen, dibawah pemenang dua gelar, Arsenal.
Treble (1998–1999)
Trofi Treble Manchester United di simpan di Museum Di Old Trafford

Musim 1998–99 untuk Manchester United adalah musim tersukses karena mereka berhasil menjadi satu-satunya tim Inggris yang pernah meraih Treble(tiga gelar dalam satu musim) — dengan memenangkan Liga Utama Inggris, Piala FA dan Liga Champion UEFA di musim yang sama.[8] Setelah melewati Liga Utama yang padat, Manchester United berhasil memenangkan liga pada pertandingan terakhir melawan Tottenham Hotspur dengan skor 2–1, ketika Arsenal menang 1–0 atas Aston Villa.[9] Memenangkan Liga Utama merupakan bagian pertama dari treble United, yang disebut Ferguson bagian tersulit.[9] Di final Piala FA mereka bertemu Newcastle United dan menang 2–0 melalui gol Teddy Sheringham dan Paul Scholes.[10] Pada pertandingan terakhir mereka musim itu, pertandingan Final Liga Champions Eropa 1999, mereka mengalahkan Bayern Munich, pertandingan tersebut disebut-sebut sebagai comeback terbaik yang pernah ada, kalah sampai dengan injury time dan mencetak gol dua kali di menit-menit terakhir untuk memastikan kemenangan 2–1.[8] Manchester United juga memenangkan Piala Interkontinental setelah mengalahkan Palmeiras 1–0 di Tokyo.[11]
Setelah Treble (1999–sekarang)

United memenangkan liga tahun 2000 dan 2001, tetapi mereka gagal meraih kembali trofi kompetisi Eropa. Pada tahun 2000, Manchester United menjadi salah satu dari 14 pendiri kelompok G-14.[12] Ferguson mengadopsi gaya permainan bertahan dan tetap gagal di kompetisi Eropa dan United menyelesaikan liga pada urutan ketiga klasemen. Mereka meraih kembali gelar liga musim berikutnya dan memulai musim dengan sangat baik, namun penampilan mereka memburuk ketika Rio Ferdinand menerima skorsing 8 bulan karena gagal dalam tes doping. Mereka memenangkan Piala FA 2004, setelah mengalahkan Millwall.

Musim 2004-05, produktivitas gol United berkurang, yang disebabkan oleh cederanya Ruud van Nistelrooy dan United menyelesaikan musim tanpa meraih satu gelar pun. Kali ini, Piala FA dimenangkan oleh Arsenal yang mengalahkan United melalui adu penalti. Di luar lapangan, cerita utamanya adalah kemungkinan klub diambil alih oleh pihak lain dan pada akhir musim, Malcolm Glazer, seorang pengusaha asal Tampa, telah memiliki kepemilikikan United.
Giggs pemain dengan jumlah pertandingan terbanyak untuk United.

United melakukan awal buruk pada musim 2005–06, dengan kepergian Roy Keane yang bergabung dengan Celtic setelah United banyak dikritik publik dan klub gagal melewati babak knock-out Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade setelah kalah dari tim asal Portugal, Benfica. Musim ini adalah musim yang buruk bagi United karena pemain kunci mereka seperti, Gabriel Heinze, Alan Smith, Ryan Giggs dan Paul Scholes cedera. Mereka hanya meraih satu gelar musim itu, Piala Liga, mengalahkan tim promosi Wigan Athletic dengan skor 4–0. United memastikan tempat di urutan kedua klasemen liga dan lolos otomatis ke Liga Champions setelah mengalahkan Charlton Athletic 4–0. Akhir musim 2005–06, satu dari penyerang kunci, Ruud van Nistelrooy, meninggalkan klub dan bergabung dengan Real Madrid, karena hubungannya dengan Alex Ferguson retak.[13]

Musim 2006-07 memperlihatkan gaya permainan United yang menyerang seperti pada dekade 90-an, mencetak 20 gol lebih di 32 pertandingan. Pada Januari 2007, United mendapatkan Henrik Larsson dengan status pinjaman selama 2 bulan dari Helsingborgs, dan pemain itu memiliki pera penting dalam pencapaian United di Liga Champions,[14] dengan harapan meraih Treble kedua; namun setelah mencapai babak semi-final, United kalah dari A.C. Milan 3–5(agregat).[15]

Dalam perayaan ke-50 keikutsertaan Manchester United dalam kompetisi Eropa, dan juga perayaan ke-50 dari Treaty of Rome, Manchester United bertanding melawan Marcello Lippi dan tim Eropa XI di Old Trafford pada 13 Maret 2007. United memenangkan pertandingan 4–3.[16]

Empat tahun setelah gelar terakhir mereka, United meraih kembali gelar juara liga pada 6 Mei 2007, setelah Chelsea bermain imbang dengan Arsenal, meninggalkan the Blues tujuh poin di belakang dengan menyisakan 2 pertandingan, diikuti kemenangan United 1–0 dalam derbi Manchester hari sebelumnya, mengantarkan United ke gelar kesembilan Premiership-nya dalam 15 tahun eksistensinya. Namun, mereka tidak dapat mencapai double keempat mereka, karena Chelsea mengalahkan United 1-0 di final Piala FA 2007 yang berlangsung di Stadion Wembley yang baru.
Berkas:Manchester united 2007-2008 champion.jpg
Para pemain Manchester United mengangkat trofi liga inggris saat memenangkan Liga Utama Inggris tahun 2008

Pada 11 Mei 2008, United kembali meraih gelar liga setelah mengalahkan Wigan 2-0 di pertandingan terakhir untuk memastikan gelar tersebut, disusul gelar Liga Champions pada tanggal 21 Mei 2008 yang diraih dengan mengalahkan Chelsea 6-5 di final melalui adu penalti setelah bermain seri 1-1 di waktu normal 2x45 menit serta perpanjangan waktu 2x15 menit. Dengan status sebagai juara Liga Champions tersebut, United berhak mengikuti Piala Dunia Antarklub FIFA 2008 dan berhasil menjuarai turnamen tersebut setelah mengalahkan Gamba Osaka 5-3 di semifinal dan LDU Quito 1-0 di final. United pun menjadi klub Eropa kedua yang menjadi juara dunia setelah AC Milan pada 2007. Setahun setelah final Liga Champions UEFA tahun 2008, Manchester United masuk kembali ke final tahun 2009. Manchester United kemudian mengalami kekalahan dalam final Liga Champions UEFA 2008–09, saat menghadapi Barcelona dengan skor 2 – 0 di Roma, Italia.

Lambang dan warna klub
Badge Manchester United dari tahun 1960an hingga awal 1970a

Ketika nama tim masih Newton Heath, seragam tim berwarna hijau-kuning. Pada tahun 1902, sehubungan dengan pergantian nama menjadi Manchester United, klub mengganti warna seragam mereka menjadi merah (kaos), putih (celana), dan hitam (kaos kaki), yang menjadi standar seragam MU sampai saat ini. Pengecualian ketika tim bertanding di Final Piala FA tahun 1909 melawan Bristol City, kaos berwarna putih berkerah merah berbentuk V. Desain seragam ini kembali digunakan saat 1920-an ketika seragam tim berwarna merah-merah.

Kostum tandang biasanya adalah kaos putih, celana hitam, dan kaos kaki putih, tetap warna lain juga pernah digunakan, termasuk kaos biru bergaris putih yang digunakan dari tahun 1903 sampai 1916, hitam seluruhnya pada 1994 dan 2003 dan kaos biru dengan garis horisontal perak pada tahun 2000. Satu yang paling terkenal, hanya dipakai sebentar, kostum tandang United yang berwarna keseluruhan abu-abu dipakai pada musim 1995–96. Kostum ini tidak digunakan lagi saat MU kalah pada pertandingan pertama pemakaian kostum ini. Pada babak pertama, MU kalah 3-0 dari Southhampton, mereka mengganti seragam yang mereka kenakan menjadi seragam ketiga mereka yang berwarna biru-putih, tetapi pada akhirnya kalah 3–1. Seragam abu-abu tidak pernah lagi digunakan akibat hasil buruk yang mereka dapat pada pertandingan pertama dengan seragam abu-abu itu.[17][18] Seragam tandang MU yang terkenal lainnya adalah kaos putih dengan lengan hitam dan garis emas-hitam. Seragam ini adalah seragam terakhir yang didesain Umbro sebelum MU memilih produsen Nike, dan memperingati 100 tahun pergantian nama dari Newton Heath F.C menjadi Manchester United.

Kostum ketiga United berwarna biru, yang dikenakan pemain saat memenangkan Piala Champions 1968. Pengecualian, kostum kuning terang yang digunakan pada awal 1970-an, seragam biru bergaris putih yang dipakai 1996, dan kaos putih bergaris merah-hitam yang dipakai pada 2004. United juga menggunakan kostum ketiga untuk latihan. United mengadopsi warna kostum hitam keseluruhan pada musim 1998–99 dan kaos biru tua dengan pinggiran marun pada tahun 2001 untuk bertanding melawan Southampton dan PSV Eindhoven.

Lambang Manchester United telah diganti beberapa kali, tetapi perubahan yang dilakukan tidak terlalu signifikan. Setan yang terletak di tengah lambang merupakan akar dari julukan "Setan Merah" (The Red Devils), yang muncul di era 1960-an setelah Matt Busby mendengar itu dari fans tim rugbi Salford.[19] Pada akhir 60-an, lambang setan telah mulai untuk dimasukkan pada brosur program dan syal klub, hingga akhirnya dimasukkan ke dalam lambang klub dengan memegang trisula. Di 1998, logo kembali didesain ulang, kali ini menghilangkan tulisan "Football Club".[20] Perubahan ini bertentangan dengan pendapat suporter, yang memandang bahwa MU semakin menjauhi akar sepak bola dan perubahan ini hanya untuk kepentingan bisnis semata.